Orang Tua Korban Bantah Klarifikasi Kabid Humas Polda Sulteng: Lihat Lukanya Jelas Dibunuh!

photo author
Eko
- Selasa, 21 November 2023 | 21:50 WIB
Aayah M (19) Korban penganiayaan hingga tewas diduga pelaku oknum aparat. Foto: Eko/iNSulteng.id
Aayah M (19) Korban penganiayaan hingga tewas diduga pelaku oknum aparat. Foto: Eko/iNSulteng.id

iNSulteng – Malang nian nasib seorang remaja putra inisial M warga Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan Kota Palu, Sulwesi Tengah (Sulteng). Dia diduga tewas dianiaya oknum, setelah diduga mencuri HP Anggota Polda Sulteng.

Melansir deadliNews.co, Selasa 21 November 2023, melalui Kabidhumas Kombes Pol. Djoko Wienartono menerangkan, benar Polda Sulteng pernah menangkap seorang lelaki atas nama MMS alias Mukni (19) diduga terlibat kasus pencurian, ia statusnya masih diduga pelaku dan bukan tahanan Polda Sulteng.

“Pukul 22.30 wita (Senin 23 November 2023 saat pengembangan), kurang lebih 5 menit perjalanan atau sampai di bundaran STQ Jalan Soekarno Hatta, terduga pelaku MMS alias Mukni didalam mobil diketahui kejang-kejang dan mengeluarkan buih putih dari mulut dan hidung,” kata Djoko.

Baca Juga: Klarifikasi Polda Sulteng Terkait Pelaku Pencurian yang Tewas Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Baca Juga: Tahanan Polda Sulteng Tewas Mengenaskan, IPW Dapat Info Pelaku Diduga Oknum Polisi Bakal Dipecat!

Salah satu poin ini yang dibantah oleh Ayah Korban bernam Yusrin, pernyataan soal korban meninggal karena overdosis, sedangkan di sekujur tubuh ada luka memar dan disebutkan Yusrni patah tangan hingga kaki.

Berikut pernyataan lengkap orang tua korban kepada wartawan di rumah duka yang masih terpasang tenda samping Kantor Birobuli Utara, Palu Selatan, Selasa 21 November 2023 malam.

Orang tua M bernama Yusrin menceritakan kesedihan atas peristiwa meninggal anaknya dan harus menerima kenyataan pahit ini. 

Orang tua korban menuntut keadilan atas peristiwa yang dialami anaknya almarhum M yang diduga telah dianiaya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 

“Tuntutannya saya ini mencari keadilan atas meninggalnya anaknya saya, dijemput disini sehat kenapa tiba-tiba jam 3 (subuh) kita dikabarkan sudah meninggal,” ujar ayah korban. 

Menurut orang tua korban, meninggalnya M sangat bertolak belakang dengan data di lapangan dan tidak sama dengan apa yang dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Djoko.

Tidak hanya dugaan penganiayaan, ayah korban juga menyangkal jika anaknya meninggal dikarenakan overdosis akibat narkotika. 

Yusrin yakin bahwa anaknya bukanlah seorang pengguna atau pecandu narkotika sebagaimana yang di jelaskan oleh Kabidhumas Polda Sulteng. 

“Ini anak tidak ba pakai kok, sehat-sehat dari sini anakku ini,” tambah Yusrin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X