iNSulteng – Gempa yang mengguncang Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, menurut hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) disebabkan oleh aktivitas sesar.
Dilansir dari Antara pada Senin, 27 Februari 2023, Episenter gempa tektonik berada di darat pada koordinat 1,57 Lintang Selatan dan 120,26 Bujur Timur atau sekitar 46 km tenggara Sigi dengan kedalaman 10 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar.”ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip iNSulteng dari Antara.
Baca Juga: Fotonya Dijadikan Headline Berita Penganiayaan oleh Media Luar, David Gadgetin Buka Suara
Daryono juga menyatakan bahwa menurut pantauan timnya hingga pukul 08.55 WIB, terhitung ada empat aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,5 setelah gempa yang terjadi pagi tadi pada pukul 08.26 WIB.
Menurut Daryono, gempa bumi tersebut getarannya dapat dirasakan di wilayah Kabupaten Sigi pada skala intensitas IV Modified Mercally Intensity (MMI) atau bisa dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah apabila gempa terjadi pada siang hari.
Selain itu, gempa juga bisa dirasakan pada skala intensitas III hingga IV MMI di daerah Palu, Poso, Wuasa, Toli-toli, Buol, Morowali Utara, Mamuju, Ampana, Wakai-Kepulauan Togean, Pasangkayu, Malili, Majene, dan juga Masamba.
Pada skala III MMI, getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah seakan ada truk besar yang lewat.
Baca Juga: Akhirnya Pacar Mario Diperiksa Polisi, Gadis Pemicu Penganiayaan Anak PP GP Ansor
Selanjutnya, di wilayah Polewali Mandar dan Mamuju Tengah, getaran gempa dirasakan pada skala II MMI yang menurut beberapa orang menyebabkan benda-benda ringan yang tergantung bergoyang-goyang.
Daryono juga menghimbau masyarakat untuk memeriksa rumah masing-masing guna memastikan tidak adanya kerusakan.
Selain itu, Daryono juga meminta masyarakat agar waspada dan untuk sementara menghindari bangunan yang retak akibat goncangan gempa.***
