iNSulteng – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah kembali mendapat sorotan dari Koalisi Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Sulteng terkait penanganan jalan nasional khususnya yang ditangani Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Sulawesi Tengah.
Proyek preservasi jalan nasional ruas Togolu - Ampana tahun 2023 dan ruas lainya di Satker PJN III diketahui sudah di PHO (Provisional Hand Over) pada 31 Desember 2023 lalu, namun pekerjaan itu dinilai jauh dari kata mantap, karena beberapa item pekerjaan di ruas itu diduga belum selesai, dan sebagian sudah mengalami kerusakan.
Koordinator Koalisi Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Sulawesi Tengah, Harsono Bereki, S.Sos dalam keterangannya kepada tim media ini, Selasa 16 Januari 2024 mengatakan, terkait proyek penanganan jalan di ruas yang sudah lama dipantaunya itu memang mendapat sejumlah persoalan hingga saat ini.
Dia mengatakan, kualitas dari penanganan jalan dan jembatan di ruas Togolu – Ampana yang merupakan jalur utama penghubung Kabupaten Ampana dan Kabupaten Banggai itu tampak sangat buruk, dan tidak layak dilakukan PHO (Provisional Hand Over).
“Ini tidak boleh dibiarkan, proyek yang baru saja selesai di PHO kok masih ada yang kelihatan belum rampung, dan parahnya lagi di beberapa titik malahan sudah ada yang rusak berat. Kami menilai proyek ini belum sepantasnya di seratus persenkan,” ujarnya.
Harsono yang juga calon anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Dapil Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut ini mengaku sangat prihatin dengan kondisi fakta di lapangan di mana banyak dari item pekerjaan di ruas jalan itu tidak di tangani dengan maksimal. Apalagi sampai ada yang masih melakukan pekerjaan di bulan Januari 2024.
“Kami menduga ada pembohongan publik yang dilakukan antara kontraktor dan PPK, seharusnya dengan alasan apa pun juga jika pekerjaan belum selesai tidak boleh di PHO kan,” kata Harsono.
Sementara hasil pantauan tim media ini di lapangan beberapa waktu lalu, di mana ditemukan bronjong penahan bahu jalan di ruas jalan nasional Togolu – Ampana belum sepenuhnya rampung dikerjakan. Tak sampai di situ, kawat bronjong itu juga sudah robek dan tak dilakukan perbaikan.
Selain itu, jembatan box culvert di titik yang sama tak jauh dari bronjong penahan tanah tersebut juga sudah mengalami tanda – tanda kerusakan pada bagian oprit jembatan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, diketahui proyek dengan nama paket Preservasi jalan Tagolu – Malei – Uekuli – Marowo – Ampana dikerjakan oleh CV Sari Nugraha dengan target penanganan sejauh 46,90 Km, kemudian paket Preservasi jalan Uekuli – Marowo – Ampana dengan target penanganan sejauh 99,74 Km yang dikerjakan oleh PT Karya Anuntolufu.