“Kalau begitu-begitu terus tidak akan mengalir-mengalir air,” tegasnya.
Kalbi berharap dikerjakan cepat, agar air segera mengalir ke Dusun Kulolu, Kelurahan Ganti, dan tahun 2022 ini masyarakat bisa menikmati air itu.
Lanjut, hingga saat ini dia juga mengatakan banyak pipa yang tidak tertanam dengan baik sehingga dia meminta itu untuk dibenahi agar tidak rusak kemudian hari.
“Iya itu juga harus dibenahi, takutnya nanti. Bukan kita curigai orang, tapi hewan, mungkin lewat di situ keinjak. Apa lagi pipa yang naik ke Ganti sampai Lapaloang itu sangat rawan pak,” katanya.
Di sini dilihat bahwa penanaman pipa SPAM patut dicurigai tidak sesuai spek atau RAB yang telah ditentukan.
“Kedepanya pak harapannya agar kontraktor itu tidak ada permainan-permainan, atau bagaimana, setidaknya air itu bisa dinikmati. Jangan dikit-dikit anggaran, kalau hanya itu terus 20 tahun ya tidak akan jadi,” cetus Kalbi.
Kalbi sempat memimpin aksi demo bersama beberapa warga Kulolu ke Pemda Donggala pada 28 Maret 2021 dan 29 Maret 2022.
Dirinya mengancam akan turun aksi lagi jika tidak ada perhatian dari pihak terkait mengenai air yang kunjung mengair tersebut.
“Jangan sampai kami turun atau melakukan pergerakan lagi baru ada perhatian, setidaknya masyarakat diam-diam begini mereka respon memang pak. Karena sudah lama menunggu-menunggu begini sudah sering kali saya pertemuan dengan mereka,” tambahnya.
RESKRIM POLRES DONGGALA DIMITNA LIDIK
Mengenai permasalahan itu Satreskrim Polres Donggala diminta melakukan penyelidikan kembali tahun 2022.
Informasi yang didapat, proyek anggaran tahun 2017 dan 2018 pada SPAM dan Bak Air minum di sepanjang Lapaloang-Kulolu hingga ke Tanjung Karang Kecamatan Banawa juga diduga bermasalah.
Pasalnya proyek SPAM di lokasi ini terdapat pekerjaan yang dinilai asal-asalan, mulai dari galian pipa yang dangkal dan diduga tidak sesuai spesifikasi hingga pekerjaan bak penampungan tidak rapi.
Masih di jalur yang sama SPAM dan Bak Penampungan yang dikerjakan juga tidak rapi, bahkan bak penampungan dibagian atas sudah mengalami kerusakan hingga dipastikan tidak lama di pakai. Pihak aparatpun sudah melirik sejumlah kasus SPAM di wilayah ini.
Selain itu proyek SPAM yang diduga bermasalah lainnya etrdapat di Kecamatan Banawa Selatan, Banawa Tengah, Banawa, Sindue, Sirenja dan beberapa proyek SPAM lainnya dengan total anggaran semuanya mencapai Rp10 milaran.
