iNSulteng - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menanggapi demonstrasi tolak tambang oleh warga di Parigi Moutong.
Aksi demo tersebut menolak izin tambang PT Trio Kencana hingga berujung satu warga meninggal dunia pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Ricuhnya aksi unjuk rasa itu dikarenakan adanya pembubaran secara paksa oleh pihak kepolisian pada Sabtu 12 Februari 2022.
Baca Juga: Politisi PKB Soroti Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong Memakan Korban, Desak Pelaku Diberi Sanksi
Baca Juga: Aksi Tolak Tambang di Parigi Moutong Timbulkan Korban, Berikut Pernyataan Gubernur Sulteng
Akibatnya, terdapat satu orang korban jiwa bernama Erfaldi alias Aldi, warga Desa Tanda, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura mengaku bertanggung jawab atas insiden yang telah terjadi.
"Saya sebagai pemimpin daerah Sulawesi Tengah, bertanggung jawab dan menghaturkan bela sungkawa mendalam pada keluarga korban," jelasnya kepada media ini pada Senin, 14 Februari 2022.
Baca Juga: Hakim Ketua Terpapar Covid-19, Sidang Putusan Azis Syamsuddin Ditunda
Menurutnya, peristiwa tersebut sungguh di luar dugaan. Bahkan tidak menduga memakan korban jiwa.
Padahal, dirinya sangat mendukung apa yang menjadi tuntutan para demostran.
"Apa yang dituntut oleh warga adalah aspirasi yang telah saya komitmeni, dan terus mengawal hingga saat ini," jelasnya.
Baca Juga: Keistimewaan Watak Kelahiran Kamis, Nomor 3 Baik Tapi...
Sebagai bentuk tanggung jawab sebagai kepala daerah, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura akan membantu mewujudkan aspirasi para demonstran ke pemerintah pusat.