iNSulteng – Buaya berkalung ban atau B3 orang Palu menyabutnya, sejak 2016 lalu viral. Upaya melepas ban yang terjerat di leher buaya itu tidak kunjung berhasil sampai akhir tahun 2020.
Sampai saat ini, terhitung sekitar 4 tahun ban itu melingkar di leher buaya diperkirakan memiliki panjang empat meter itu, kini terlihat badan buaya semakin membesar.
Tidak hanya Panji petualang, perburuan buaya juga melibatkan pawang buaya dari luar negeri, Matt Nicolas Wright asal Australia dan Forrest Galante dari Amerika Serikat sekitar awal tahun 2020 lalu namun hasilnya nihil.
Baca Juga: Ahli HAM PBB Ingatkan Negara-negara Tidak Timbun Vaksin COVID-19
Berikut Ini 5 Fakta terkait Buaya berkalung ban di Palu yang telah di rangkum iNSulteng.com Selasa 10 November 2020.
1 BAN BEKAS SENGAJA DIPASANG?
Kabar yang beredar di tengah masyarakat Kota Palu dan sekitarnya, Ban sepeda motor bekas itu diduga sengaja dipasang oleh orang tak bertanggung jawab, namun tidak tahu pasti siapa dia.
Ban itu melinggar sejak buaya tersebut ukurannya masih kecil sekitar tahun 2016 silam dan hingga kini badannya terus membesar.
2 LOKASI BUAYA BERADA
Buaya muara itu terkadang mucul di sungai Palu sekitaran jembatan Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jembatan Jalan Hasanudin Palu hingga ke eks Jembatan V di muara sungai Palu.
Baca Juga: Lolos Gelombang 11 Prakerja Saldo Tak Muncul di Dasbor? Jangan Panik
Biasanya terlihat dibibir sungai antara pagi hingga malam hari dengan lokasi yang berpindah-pindah bahkan pernah terlihat di wilayah Kabupaten Donggala, khususnya usai gempa dan tsunami Palu 2018 lalu.