Desa Pakava Belum Merdeka!!

photo author
- Senin, 31 Agustus 2020 | 13:01 WIB
Kondisi jalan di Desa Pakava, Kecamatan Rio Pakava, Donggala, Sulteng. Foto: Situr Wijaya/iNSulteng.com
Kondisi jalan di Desa Pakava, Kecamatan Rio Pakava, Donggala, Sulteng. Foto: Situr Wijaya/iNSulteng.com

BICARA soal kemerdekaan memang sebagian besar sudah dirasakan bangsa Indonesia, tapi masih banyak pula daerah yang belum merasakan kemerdekaan dari berbagai aspek mulai dari ekonomi hingga infrasruktur. Seperti desa Pakava, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah misalnya.

LAPORAN: SITUR WIJAYA, dari Donggala

PAGI YANG CERAH saya bergegas menuju ke Pakava, desa diatas pegunungan yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala. Desa ini tidak memiliki aspal jalan dan jaringan listrik seperti desa lain di wilayah Donggala.

Kami mengambil star dari Desa Mbulawa, pintu masuk ke pegunungan Desa Pakava, dengan melewati jalan tanah merah dan licin kami menuju ke Desa Pakava menggunakan kendaraan roda dua.

Selamet tokoh Agama Desa Pakava yang menjemput kami di Mbulawa, sepenjang perjalanan kami berbincang mengenai banyak hal seperti soal infrastuktur dan listrik menjadi perbincangan kami sepanjang jalan.

Saya pun bertanya soal jalan yang tidak kunjung diaspal oleh Pemerintah Donggala.

“Pak bupati pernah sampaikan jalan akan diaspal,” kata Selamet baru-baru ini.

Beruntung perjalanan saya ke desa terpencil itu tidak dalam kondisi hujan, sehingga jalan bisa dilalui dengan jarak tempuh cukup cepat. Bebatuan dan tanah merah menjadi pemandangan sepanjang jalan.

“Kalau tidak ada halangan perjalanan satu jam dari Mbulawa ke Pakava tembus,” tambah Selamet.

Hutan belantara menghampar di sepanjang perjalanan menuju ke Pakava, meski kondisi cuaca cerah tapi kami menemukan beberapa titik jalan yang tergenang oleh air sehingga kondisi cukup licin.

Setelah satu jam perjalanan dari Mbulawa, kami menemui jembatan yang sudah rusak di dekat desa, laju kendaraan kami kurangi saat melintas di jembatan rusak.

Kami pun akhrinya tiba di Desa Pakava, desa yang bependuduk sekitar 200 Kepala Keluarga ini berbeda dengan suasana desa lain di Indonesia khsusunya di Donggala.

Suasana sunyi sepi hanya terdengar kicau burung saja di desa ini, tidak ada suara hiruk pikuk kendaraan lalu-lalang seperti di daerah lain.

Rumah rumah warga di Desa Pakava, Kecamatan Rio Pakava, Donggala. Foto: Situr Wijaya/iNSulteng.com
Rumah rumah warga di Desa Pakava, Kecamatan Rio Pakava, Donggala. Foto: Situr Wijaya/iNSulteng.com

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X