iNSulteng - Seluruh Kepala Desa (Kades) se Kabupaten Morowali Utara (Morut) terbang ke China.
Hal ini mendapat sorotan dari publik, misalnya LSM NCW.
Koordinator NCW Indonesia Timur Anwar Hakim menyoroti soal hal itu.
"Apa urgensinya kepala desa se Morut diberangkatkan ke China?," tanya Anwar Hakim, Jumat 26 Juli 2024.
Sementara itu dia mengatakan, seharunya tidak ada agenda study banding ke China.
"Tidak ada dalam agenda atau study, itu hanya bagian kebijakan bupati yang mengajarkan para kades menggunakan dana desa, hanya kegiatan pribadi atau hanya berfoya-foya dan tidak ada asas manfaatnya," tambah Anwar.
NCW Indonesia Timur juga menyoroti masalah yang ada di Morut saat ini.
"Misalnya akumulasi catatan dugaan kategori curang selama bupati kurang lebih 3 tahun menjadi Bupati Morut, salah satu diantara pertama pinjaman dana pen kurang lebih 250M," tambahnya.
Lanjut, kemudian tidak ada political will berkenan pembayaran pajak galian c perusahaan GNI 17 M
"Kemudian penerbitan ilok PT ana perkebunan Astra di Morowali Utara pada tahun 2021 selanjutnya memberangkatkan seluruh kepala desa ke RRT yang diduga menggunakan dana ADD," ujarnya.
Kata dia itu semua tidak berdampak luas kepada kepentingan masyarakat banyak.
"Berikut selanjutnya dugaan bobroknya tata kelola pemerintahan paling terakhir tidak menonjol kemajuan khususnya Kota Kodal (ibu kota kabupaten) selama beliau (Delis) menjadi Bupati," tutup Anwar.
Sementara itu Bupati Morut Delis, dihubungi mengenai masalah di atas untuk kepentingan konfirmasi tidak tidak terhubung.***