Ada Dugaan PT. CPM Ambil Material di Lokasi Reklamasi, Apa Hukum dan Dampaknya?

iNSulteng – PT. Palu Citra Mineral (CPM) dan vendor-vendornya terus jadi sorotan usai genangan air muncul di lokasi pertambangan di Kelurahan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Genangan itu itu muncul beberapa hari lalu dan viral.

Kini ada dugaan bahwa PT.CPM menggali dan mengambil material di lokasi yang untuk direklamasi.

Koordinator LBH Progresif Abd. Razak, SH,. MH juga ikut menyoroti masalah ini, dia mengatakan ada dugaan penggalian material sekitar eks lokasi yang belum lama ini terlihat ada genangan air besar itu.

Baca Juga: All New Toyota Rush Bakal Keluar 4 Bulan Lagi, Tampilan Disebut Berubah Total-Ini Bocorannya!

Baca Juga: Cek Harga, Wuling Almaz RS dapat Pembaruan 2023, Daihatsu Terios dan Toyota Rush Debut November!

Bendungan air besar yang viral belum lama ini tersebut diduga bekas kolam rendaman emas milik PT CPM di Kelurahan Poboya, Kota Palu. Padahal di lokasi tersebut sudah ada spanduk untuk Reklamasi Pasca Tambang.

Reklamasi/rehabilitasi di area tambang lanjut dia, merupakan sebuah rangkaian kegiatan dengan harapan untuk mengembalikan lahan sesuai dengan kondisi semula.

“Bagaimana mungkin lokasi yang mahu di reklamasi di duga ada proses pengambilan material tambang?,” kata Razak, Jumat 11 Agustus 2023.

Selain itu, Razak juga mempertanyakan petugas Inspektur Tambang Sulawesi Tengah mengenai hal itu.

“Dimana inspektur tambangnya? kenapa tidak menjalankan fungsinya dengan baik,” tanya Razak.

SIAPKAN LAPORAN

Sementara itu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Rifaldi juga menyoroti masalah itu.

Pihaknya juga bakal mengambil langkah jika masalah ini berlarut-larut, akan segera menyurati sejumlah instansi terkait termasuk DPR dan Kementerian.

“Olehnya saat ini kami lagi menyiapkan seluruh bahan laporan yang akan di kirimkan ke institusi terkait dugaan adanya beberapa masalah dalam urusan kegiatan pertambangan PT CPM maupun mitranya PT AKM sesuai dengan aturan main hukum yang berlaku,” tegasnya.