Lanjut Jafar, semenjak sudah banyaknya bangun yang telah dibangun diduga dilakukan oleh oleh Bupati Touna maka para wisatawan sudah tidak bisa masuk ke dalam Pulau Kayome, baik wisatawan lokal maupun manca negara.
“Untuk sekarang Pulau Kayome hanya disisi oleh orang-orang yang diduga merupakan pekerja dari orangnya bupati,” tambahnya.
Lebih lanjut Jafar mengatakan, sampai saat ini masih menjadi pertanyaan publik apa sebenarnya tujuan dari orang penting di Touna yang telah melakukan pembabatan hutan di Pulau Kayome.
Anggota DPRD dari Partai Nasdem ini mengatakan, beberapa bangunan sudah ada di Pulau Kayome seperti Mushola Terapung yang diduga dibangun oleh orang nomor satu di Touna.
“Hingga sampai saat ini belum ada kepastian terkait pembabatan hutan yang telah terjadi di Pulau Kayome,” tandas Jafar.
Namun Ketua Fraksi Nasdem sangat menyangkan jika salah seorang yang dihormati diduga telah melakukan kerusakan hutan yang mestinya harus dijaga bersama.
Bupati Touna Mohammad Lahay, dihubungi via Whatsaap dengan nomor telepon +62 812-4233-50** untuk menayangakan hal tersebut tidak menjawab.
Dalam pesan Wahatsaap sudah telihat centang biru artinya sudah dibuka pesan kami oleh Bupati namun tidak ada jawaban.***