Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Romo Thomas Ulun Ismoyo, seperti dikutip dari website KWI, mengungkapkan bahwa umat Katolik yang ingin menghadiri misa bersama Paus Fransiskus di Stadion GBK dapat menghubungi keuskupan di masing-masing wilayah. Selanjutnya, Paus Fransiskus bertolak dari Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini pada 6 September 2024 sekitar pukul 9.45 WIB melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Matangkan Persiapan
Sejumlah persiapan telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia bersama Takhta Suci Vatikan menjelang kunjungan bersejarah tersebut. Misalnya menyiapkan Stadion Utama Gelora Bung Karno yang menjadi lokasi ibadah ekaristi yang dipimpin Paus Fransiskus. Begitu pula Gereja Katedral sebagai tempat pertemuan Paus Fransiskus.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) akan mempercepat proses pembuatan dan pengurusan paspor bagi umat Katolik Indonesia yang akan menghadiri misa agung terutama masyarakat yang tinggal di perbatasan RI dengan Timor Leste. Paus Fansiskus dijadwalkan mengunjungi Timor Leste pada 9--11 September 2024.
Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Nusa Tenggara Timur Marciana Dominika Jone, pihaknya akan menggelar pembuatan paspor dengan sistem jemput bola.
Sistem jemput bola ini utamanya digelar di Kabupaten Alor, Rote Ndao, dan Sabu Raijua yang belum memiliki kantor imigrasi dan masih menjadi lingkup Keuskupan Agung Kupang. Sehingga umat Katolik di ketiga kabupaten itu dan hendak ke Timor Leste tidak perlu repot ke Kota Kupang untuk mengurus paspor. Misa agung Paus Fransiskus di Timor Leste dilaksanakan pada 10 September 2024.
Direktur Jenderal Bimas Katolik Kemenag Suparman menyatakan, tidak tertutup kemungkinan bakal ada banyak warga NTT menuju Lapangan Tasi Tollu di Timor Leste saat misa agung 10 September 2024. Dia berjanji akan melayani minat masyarakat dengan baik. Pihaknya telah bekerja sama dengan pemangku kepentingan seperti pimpinan gereja Katolik Keuskupan Atambua, kepala daerah Kabupaten Belu, Malaka, dan Timor Tengah Utara.
Kemenag juga berkoordinasi dengan penanggung jawab Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain dan Motamasin, Kantor Imigrasi, Bea Cukai, dan TNI/Polri. "Umat Katolik WNI di perbatasan yang akan melintas menuju Timor Leste, menghadiri, dan mengikuti Misa Agung yang akan berlangsung di Lapangan Tasi Tolu Timor Leste pada 10 September 2024, harus terjamin keamanan, tertib administrasi, dan terlayani dengan baik," kata Suparman seperti diwartakan Antara.
Semua dilakukan dalam rangka memastikan jumlah umat Katolik yang akan melintas menuju Timor Leste, sekaligus titik pengecekan perlintasan umat, identifikasi masalah yang berpotensi muncul pada saat ziarah umat ke Timor Leste, dan peluang alternatif solusi yang dapat ditawarkan.
Kepala Keimigrasian Timor Leste di perbatasan Motamasin Sergio Gusmain menjelaskan, dirinya mendapat perintah dari pemerintahnya agar memberikan pelayanan terbaik dan menerima dengan senang hati setiap umat Katolik Indonesia yang melintas masuk Timor Leste untuk menghadiri misa agung.***