Proyek ratusan miliar ini mulai di pertanyakan sejumlah pihak karena banyaknya titik pekerjaan tersebut mulai mengalami kerusakan.
Berdasarkan pantauan di lokasi pekerjaan belum lama ini, terlihat dinding penahan tanah dan saluran di ruas jalan Dayodara retak – retak. Kemudian, beberapa titik di ruas Kawatuna terlihat aspal jalan mengalami kerusakan dan penurunan badan jalan.
Selain itu, dinding penahan tanah (PDT) beberapa titik sudah mengalami retak vertical dan horizontal. Sementara pasangan batu kali plat duiker di ruas itu juga terlihat retak dari atas ke bawah.
Gun seorang pemerhati konstruksi beralamat di kota Palu mengatakan, bahwa berdasarkan kondisi beberapa kerusakan yang terjadi di ruas tersebut mengindikasikan kurang berkualitasnya mutu pembangunan itu.
Menurutnya, kerusakan dini pada aspal dan terjadinya penurunan pada badan jalan tersebut dapat disebabkan berbagai aspek. Diantara penyebab terjadinya kerusakan pada jalan raya yakni mutu hotmix kurang baik, lapis pondasi agregat yang tidak padat, serta pelaksanaan pengaspalan yang tidak baik.
“Kelihatannya terjadi penurunan badan jalan, diduga akibat LPB (Lapisan Pondasi Bawah) atau LPA (Lapisan Pondasi Atas) kurang padat sehingga menyebabkan aspal di atasnya rusak,” jelasnya.
“Itu kan kelihatan aspalnya retak dan ambles. Kemungkinan besar struktur bawanya bermasalah,” jelas Gunt.
Sementara untuk pasangan batu plat duiker yang patah itu lanjut dia, diduga koporan atau pondasi kurang dalam sehingga gampang patah.
“Kalau pondasinya dalam kemungkinan tidak akan patah. Dan kalau sudah begini biasanya harus di bongkar. Karena kalau hanya di aci saja tidak banyak berpengaruh, dan suatu saat akan lebih parah,” pungkasnya.
Tak hanya itu, Gunt juga menyoroti pemasangan Box Culvert yang terlihat tidak menggunakan lantai kerja beton dan hanya menggunakan pasir.
“Supaya box nya tidak turun, harusnya di cor lantai kerja dulu. Speknya seperti itu,” katanya.
Menanggapi hal ini, Projek Manager PT Bumi Karsa, Hamdan mengaku segera akan lakukan perbaikan. Bahkan menurutnya, beberapa sudah dilakukan inventaris sejak beberapa hari sebelumnya.
“Kalau aspal di sekitar oprit box culvert sudah di inventaris sejak minggu lalu pak, nanti alat paving set kami dekat ke lokasi tersebut baru kami lakukan pembongkaran dan penutupan kembali karena tidak boleh lama terbuka setelah di lakukan pemadatan,” kata Hamdan via whatsapp belum lama ini.***