Firdaus Oiwobo Ngaku Cucu Sultan Bima, Ini Sejarah dan Asal Usul Kesultanan Bima Nusa Tenggara Barat

photo author
- Sabtu, 8 Maret 2025 | 20:52 WIB
Kesultanan Bima Nusa Tenggara Barat.  (Foto: Istimewa)
Kesultanan Bima Nusa Tenggara Barat. (Foto: Istimewa)

iNSulteng – Pengacara Firdaus Oiwobo belakangan ini viral di media sosial (medsos) mengaku sebagai cucu Sultan Bima.

Siapa sebenarnya Sultan Bima dan bagaimana sejarah asal usul Kesultanan Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB)?

Berikut kami rangkum soal Kesultanan Bima yang viral di sebut-sebut Fordaus Oiwobo, dirangkum Sabtu 8 Maret 2025.

Baca Juga: Hay Para CPNS dan PPPK Isi petisimu di Sini Tolak Penundaan Pengangkatan PPPK dan CPN 2026!

Kesultanan Bima adalah kerajaan Islam yang didirikan pada abad 17, tanggal 7 Februari 1621 Masehi berdasarkan tanggal masuk Islamnya raja terakhir Bima atau sultan pertama Bima.

Sultan pertamanya adalah raja ke-27 (versi lain menyebut ke-37 dari Kerajaan Mbojo Bima yang bernama La Kai, kemudian setelah masuk Islam berganti nama menjadi Abdul Kahir.

Kesultanan ini telah dipimpin oleh 14 sultan, dan Sultan terakhirnya adalah Sultan Muhammad Salahuddin.

AWAL KESULTANAN BIMA

Pada awalnya Kesultanan Bima merupakan sebuah kelompok masyarakat Suku Mbojo yang menganut paham makamba dan makimbi atau dalam bahasa Indonesianya animisme dan dinamisme, oleh masyarakat lokal kepercayaan ini disebut Marapu.

Masyarakat ini kemudian disatukan bersama kelompok etnis Mbojo lain di sekitarnya. Penyatuan ini dilakukan oleh Sang Bima yang mengajarkan agama Hindu dari Jawa. Setelah itu, ia menggagas berdirinya Kerajaan Bima.

Sebelum kedatangan Sang Bhima, para Ncuhi (penguasa wilayah) telah membentuk federasi untuk menghindari konflik perebutan wilayah yang berkepanjangan, namun tanpa pemimpin tertinggi seperti raja.

Kerajaan Bima mulai digagas oleh Sang Bhima pada abad ke-8 Masehi, tepatnya tahun 631 Saka atau 709 Masehi, berdasarkan umur situs Wadu Paa yang dipahat oleh Sang Bhima saat pertama datang ke Bima.

Sang Bhima menikah dengan seorang putri Bima yang berasal dari Pulau Satonda di bagian utara Bima bernama Indra Tasi Naga, dari keturunannya inilah yang menjadi raja-raja Bima nantinya.

Karena sosoknya yang dinilai cerdas, karismatik dan berwibawa, para Ncuhi memintanya menjadi raja. Namun Sang Bhima harus kembali ke Kerajaan Medang. Ia kemudian mengatakan nanti akan mengirim anaknya untuk memimpin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Sumber: Wikipedia, Berbagai Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Keajaiban di Seluruh Dunia, Ini Daftarnya

Kamis, 28 Juli 2022 | 07:48 WIB

5 Ciri Orang Memiliki Khodam Pendamping

Sabtu, 30 April 2022 | 02:46 WIB

6 Ciri Orang yang Dijadikan Tumbal Pesugihan

Sabtu, 30 April 2022 | 02:44 WIB

8 Weton Tibo Rezeki, Tidurpun Dikejar Rezeki

Sabtu, 30 April 2022 | 02:39 WIB
X