iNSulteng - Hari Raya Kenaikan Isa Al-Masih, yang diperingati 40 hari setelah Paskah, merupakan puncak dari rangkaian peristiwa penting dalam kalender liturgi Kristen.
Namun, perjalanan sejarah penetapannya sebagai hari raya yang dirayakan secara luas cukup panjang dan menarik.
Pada masa awal Kekristenan, perayaan Kenaikan Yesus sudah ada, meskipun tanpa tanggal pasti.
Baca Juga: Sejarah Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus: Dari Tradisi Awal Hingga Penetapan Resmi Hari Libur
Baca Juga: Lebih dari Sekadar Seram! Ini Alasan Mengapa Film Horor Indonesia Selalu Laris Manis
Bukti-bukti menunjukkan bahwa peristiwa ini dirayakan oleh berbagai jemaat, meskipun belum terstandarisasi. Variasi dalam perayaan ini mencerminkan kekayaan dan keragaman tradisi dalam gereja perdana.
Seiring perkembangan gereja dan penyusunan kalender liturgi yang lebih terstruktur, perayaan Kenaikan semakin dibakukan.
Teolog dan pemimpin gereja menetapkan tanggal perayaan berdasarkan tradisi yang telah ada dan makna teologis Kenaikan Yesus.
Proses pengakuan Kenaikan sebagai hari libur resmi di berbagai negara berlangsung secara bertahap, bergantung pada faktor sejarah, politik, dan budaya masing-masing wilayah.
Namun, kesamaan dalam makna dan arti penting Kenaikan Yesus menyatukan umat Kristen di seluruh dunia dalam merayakan peristiwa ini, meskipun dengan variasi dalam bentuk perayaannya.***
Artikel Terkait
Lebih dari Sekadar Seram! Ini Alasan Mengapa Film Horor Indonesia Selalu Laris Manis
Sejarah Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus: Dari Tradisi Awal Hingga Penetapan Resmi Hari Libur