Karena menurut Kamaruddin Simanjuntak, di zaman yang serba canggih ini, bahkan anak SD umur 9 tahun pun, sudah pintar melakukan edit terhadap foto maupun video.
Oleh karena itu, agak riskan jika langsung mengklaim bahwa bukti rekaman CCTV itu adalah valid, sedangkan belum diketahui secara pasti apakah itu (CCTV) sudah melalui pemeriksaan oleh ahli digital forensik atau belum.
Tidak sampai di situ saja, Refly Harun bahkan sampai menanyakan terkait informasi yang beredar mengenai adanya komunikasi antara Brigadir J bersama pacar, yakni Vera Simanjuntak, 17 menit sebelum insiden penembakan terjadi.
“Salah. Yang benar ada sekitar puluhan missed call masuk ke handphone (HP) Vera Simanjuntak. Saya total ada 23 kali missed call dari Brigadir J untuk kekasihnya,” ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Menariknya, missed call atau panggilan tak terjawab ini datangnya tidak beraturan, tapi sekali masuk langsung berentetan tanpa henti.
Sebagai contoh pemberitahuan masuk pada pukul 16.10, 16.20, 16.30, tapi setelah itu, masuk lagi notifikasi panggilan tak terjawab, tapi kali ini waktu yang ditunjukkan adalah 16.05
Inilah yang lantas menimbulkan pertanyaan baru, ada apa?
Dugaan kuatnya adalah bahwa handphone (HP) milik Brigadir J ini saat itu sudah dikuasai oleh pihak ketiga.
Tidak hanya pada saat insiden penembakan terjadi, kata Kamaruddin Simanjuntak, namun HP Brigadir J tersebut masih dikuasai oleh mereka, karena hingga saat ini, belum juga ditemukan.
“Diduga handphone ini sudah dikuasai pihak ketiga sampai dengan detik ini. Karena sampai sekarang gak ketemu handphone itu. Yaitu tiga handphone dengan empat nomor,” ungkap Kamaruddin Simanjuntak, seperti yang dikutip oleh Teras Gorontalo dari channel YouTube Refly Harun, Minggu, 31 Juli 2022.
Lantas siapa orang yang menguasai HP ini?
Sebab dugaan kuatnya, HP itu tergeletak di rumah dinas Kadiv Propam (non aktif) Irjen Pol Ferdy Sambo
Apa iya orang bisa sembarangan masuk di rumah dinas yang jadi TKP itu, lalu mengambil HP Brigadir J?
Tidak hanya HP yang belum diketahui secara pasti keberadaanya, namun pakaian yang dikenakan Brigadir J pada saat insiden penembakan terjadi ternyata belum dapat dipastikan ada di tangan siapa.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, jika pakaian itu sudah ditemukan, maka misteri lokasi luka tembak atau luka lainnya bisa langsung terkonfirmasi.