iNSulteng - Sebuah studi terbaru menemukan bahwa spons cuci piring yang ada di dapur bisa menyebabkan gagal ginjal. Benda ini menjadi tempat kumpulnya bakteri berbahaya dan berpotensi menyebabkan penyakit serius yang sering disalahartikan sebagai patogen bawaan makanan.
Sebagaimana dilansir dari Times of India, Selasa (17/9/2024), pengelolaan spons yang tepat, termasuk penggantian spons secara berkala dan mempertimbangkan alat pembersih alternatif, dapat membantu mengurangi risiko gagal ginjal.
Penelitian terkini menggarisbawahi jumlah bakteri yang mengkhawatirkan yang terkandung dalam spons cuci piring, yang berpotensi lebih banyak daripada mangkuk toilet. Hal ini bisa menimbulkan risiko yang lebih besar daripada toilet.
Baca Juga: Jemaah Haji Wafat Sudah Terima Asuransi Rp58 Juta, Ini kata Kementerian Agama - Ada yang Belum?
Dengan menampung hingga 54 miliar bakteri per sentimeter kubik, spons dapat mencemari semua yang dibersihkannya dan meningkatkan risiko keracunan makanan. Terutama jika mempertimbangkan lima persen ayam mentah dari supermarket dapat mengandung salmonella.
Seorang insinyur biomedis di Duke University telah membuktikan bahwa spons dapur, karena strukturnya, berfungsi sebagai lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroba.
"Kekhawatiran utamanya adalah bahwa penyakit yang sering dikaitkan dengan faktor lain, seperti makanan yang dikonsumsi, sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke spons yang terkontaminasi," sebutnya Insinyur tersebut.
"Ini tidak hanya mencakup gastroenteritis ringan tetapi juga penyakit parah seperti meningitis, pneumonia, demam tinggi, diare berdarah, dan keracunan darah yang mengancam jiwa," sambungnya.
Campylobacter, bakteri yang hidup di spons, yang sering kali berasal dari ayam yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, atau kecambah dan produk olahan yang terkontaminasi, dapat menyebabkan diare, sakit perut, demam, dan mual.
Organisme lain yang ditemukan di spons, enterobacter cloacae, bagian dari flora usus normal, dapat menyebabkan infeksi parah jika orang tersebut mengalami gangguan kekebalan tubuh.
Kondisi ini bisa menyebabkan masalah seperti pneumonia, septikemia, dan meningitis. Sementara e coli, yang terdapat di spons, biasanya dikaitkan dengan keracunan makanan, yang menyebabkan sakit perut, diare berdarah, dan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa.
Salah satu bakteri feses yang berkembang biak di spons dapur adalah e coli, yang berisiko menyebabkan gagal ginjal. Sindrom uremik hemolitik adalah nama kondisi ginjal yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri ini.
Klebsiella, bakteri lain yang umum ditemukan pada spons, merupakan patogen oportunistik yang dapat resistan terhadap antibiotik, yang menyebabkan infeksi parah seperti pneumonia dan infeksi saluran kemih.
Moraxella osloensis, yang menyebabkan bau apek pada cucian, juga hidup di spons, sehingga menimbulkan risiko berbagai infeksi, termasuk lesi kulit dan radang sendi.