2 Tahun Bertahan dari Tekanan Ekonomi Global, Tahun 2023 Indonesia Harus Bisa Tingkatkan Ekonomi Nasional

photo author
- Jumat, 9 Desember 2022 | 19:06 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dari Instagram @airlanggahartarto_official
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dari Instagram @airlanggahartarto_official

iNSulteng - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, tahun depan adalah tahun pertaruhan Indonesia setelah dua tahun masa pandemi bisa bertahan.

“Tentu tahun depan adalah pertaruhan Indonesia, karena kalau kita bisa menangani tantangan yang ada di tahun depan, maka kami berharap bahwa Indonesia bisa lepas landas berikutnya. Karena tantangan kita sudah dua tahun ini kita bisa survive, tinggal tahun depan lagi kita harus bisa bertahan dan pada saat itu tidak banyak juga negara yang bisa take off seperti Indonesia,” kata Airlangga Jum'at, 9 Desember 2022.

Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, momentum keberhasilan Presidensi G20 Indonesia mampu memberikan dampak bagi keberlanjutan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal ketiga berhasil menembus angka 5,72% (yoy).

Baca Juga: Gaji PNS Naik 2023? Ini Update Gaji PNS 2022 Sebelum Dinaikkan Tahun Depan

Baca Juga: SELAMAT! TPG Akan Dibayarkan Perbulan Bersamaan Dengan Gaji Pokok, Masuk Secara Bersamaan Di Rekening Guru

Menanggapi hal itu, irektur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 tumbuh ekspansi di angka 4,5-5 persen. Hal itu disebabkan adanya tekanan ekonomi global.

Meski demikian, ekonomi Indonesia masih cenderung bertahan dibanding negara lain. "Jadi artinya relatif masih kuat sebetulnya dibandingkan negara-negara lain yang mengalami perlambatan pertumbuhan," terang Mohammad Faisal.

Faisal menekankan pertumbuhan ekonomi tahun depan memang agak menurun dibanding tahun ini, namun masih terbilang resilien. "Indonesia relatif lebih bisa resilien masih relatif kuat 4,5-5 persen," sambungnya.

Baca Juga: Yuk Intip Grand Vitara Versi Terbaru 2023, Harga dan Speknya

Baca Juga: Polri Kerahkan Ribuan Personel Bersihkan Puing-puing Pasca Gempa Cianjur

Menurut Faisal, perekonomian Indonesia disokong oleh ekonomi domestik. Konsumsi dalam negeri masih bagus. Sehingga tekanan global tidak banyak mereduksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, meski tetap berpengaruh.

"Karena sedikit banyaknya kita ada juga terpengaruh oleh ekonomi global dan dan ini berpengaruhnya lewat perdagangan, lewat investasi, dan lain-lainnya," tandasnya.

Menurutnya, ketergantungan Indonesia terhadap perekonomian global tidak sebesar negara-negara lain, sehingga dampak perlambatan ekonomi global lebih besar di negara-negara lain yang punya pasar lebih kecil dan terintegrasi dengan ekonomi global lebih besar lewat perdagangan.

Baca Juga: Penggunaan 3 Alat Berat Excavator yang Dikelola 3 Koperasi Nelayan Tambak di Buol, Dipertanyakan?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eka Putra Budiana Datu

Tags

Rekomendasi

Terkini

X