iNSulteng - Pelayanan kesehatan sudah mulai diberikan oleh Emergency Medical Team (EMT) Indonesia untuk warga yang terdamk Gempa Turki di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki sejak Kamis, 16 Februari 2023.
Salah satu tim dokter dari Muhammadiyah Disaster Menagement Centre (MDMC), dr. Corona mengatakan saat mulai beroperasi telah menerima sejumlah pasien akibat Gempa Turki untuk berobat.
Sebanyak 23 pasien Gempa Turki sudah menikmati layanan medis dari Rumah Sakit Lapangan Indonesia (RSLI) hingga pukul 21:00 waktu setempat.
Baca Juga: Bengawan Solo Meluap, 4 Ribu Warga Solo Diungsikan akibat Banjir
Baca Juga: Otorita Ibu Kota Nusantara Segera Buka Lowongan Kerja, Simak Posisi dan Persyaratannya!
Meski perawatan yang diberikan sebatas rawat jalan, namun fasilitas lain telah terpasang dan sedang menunggu persetujuan dinas kesehatan Kota Hassa.
“Kamar operasi lapangan sudah tersetting dengan kapasitas 1 operasi dengan general anaesthesia atau GA,” ujar dr. Corona yang dikutip dari InfoPublik, Jumat 17 Februari 2023.
Dia menambahkan kamar yang telah tersedia juga bisa melakukan satu operasi dengan local anaesthesia atau regional anaesthesia scara bersamaan.
Baca Juga: Keajaiban Korban Selamat Gempa Turki, Gadis Mukjizat Selamat dari Reruntuhan
Baca Juga: Terlalu Berani, Oknum Polisi Ini Curi Motor Sesama Polisi, TKP pun di Kantor Polisi
Pemerintah Kota Hassa telah mengharapkan beroperasinya RSLI pascagempa 7,8 M yang terjadi 6 Februari 2023.
Wali Kota Hassa, Osman Acar juga telah menyampaikan sebelumnya agar pasien diarahkan ke pelayanan medis EMT Indonesia.
“Pasien ibu melahirkan dan warga yang trauma akibat kejadian gempa akan dialihkan ke sini (RSLI),” ucapnya saat berada di rumah sakit lapangan.
Baca Juga: Jenazah Pemain Sepak Bola Ghana Christian Atsu di Temukan Meninggal Akibat Gempa di Turki