iNSulteng – Di tengah upaya pemerintah memastikan rakyat Indonesia tidak terpapar Covid-19, justru segelintir orang memanfaatkannya untuk meraup keuntungan.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, salah seorang oknum karyawan perusahaan di Semarang, Jawa Tengah menjual alat tes antigen dalam jumlah besar dengan keutungan tidak sedikit.
Parahnya, alat tersebut telah terjual ratusan boks kepada klinik dan perorangan.
Seperti dilansir dari Tribrata News pada Jumat, 7 Mei 2021, berikut fakta-fakta penjualan alat tes antigen tanpa izin.
Baca Juga: Berapa Lama Urus SIKM di DKI Jakarta?, Ini Kata Sekda
1. Pelaku Ditangkap di Wilayah Genuk
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng berhasil menangkap pelaku penjualan alat tes antigen tanpa izin edar di wilayah Genuk, Kota Semarang.
Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi mengatakan Selama ini alat tes antigen yang dijual itu tidak memiliki izin edar alias ilegal. Sehingga, perlu ada tindakan terhadap pelaku.
“Pelaku memanfaatkan alat tes antigen itu untuk dijual demi mendapatkan keuntungan,” jelasnya.
Olehnya itu, pihak kepolisian menangkap pelaku dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Baca Juga: Berapa Lama Urus SIKM di DKI Jakarta?, Ini Kata Sekda
2. Raup Keuntungan Hingga Rp2,8 Miliar
Di tengah upaya pemerintah memastikan ketersediaan alat tes antigen untuk masyarakat, tampaknya telah disalahgunakan pelaku.
Pelaku melakukan tindakan tidak bertanggung jawab itu untuk meraup keuntungan dengan menjual alat rapid tes antigen tanpa izin edar dari Kementerian Kesehatan.
