iNSulteng – Gelombang ekstrim akan terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam waktu 10 hari kedepan.
Warga diminta waspada agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan, khususnya di pesisir pantai wilayah NTT.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak gelombang Rossby.
Baca Juga: LSM NCW Minta Kejagung RI Usut PT. ANA di Morut
Baca Juga: Idul Adha 1443 H Jatuh Minggu 10 Juli 2022 , Ini Sejarah Zulhijah
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD NTT Ambrosius Kodo mengatakan, imbauan itu sesuai surat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang.
Surat BMKG itu menyatakan bahwa tujuh sampai dengan 10 hari ke depan terjadi gelombang ekstrim Rossby yang dapat mengakibatkan potensi hujan di
NTT dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat memicu kejadian bencana.
Ambrosius meminta masyarakat agar terus memantau perkembangan cuaca masing-masing dan mendesiminasikan peringatan dini cuaca dari BMKG kepada sesama masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Ambrosius dalam surat Nomor : BPBD 360/99/VI/2022 yang ditujukan kepada seluruh Kalak BPBD kabupaten/kota se-NTT meminta untuk mengerahkan warga masyarakat di wilayah masing-masing untuk melakukan evakuasi mandiri.
Evakuasi mandiri itu dilakukan apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi
lebih dari satu jam dimana objek dengan jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat.
"Segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman terutama warga yang berdiam di lereng-lereng, bantaran sungai atau dataran rendah di wilayah masing-masing, " imbaunya.
Masih dalam surat yang sama, Ambrosius meminta Kalak BPBD se-NTT menetapkan titik evakuasi serta memastikan jalur evakuası diketahui dan dapat dilalui oleh warga menuju titik evakuasi.