PT. TIT Diduga Kembali Cemari Sungai di Desa Kalola

photo author
- Kamis, 28 April 2022 | 10:08 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

 

iNSulteng.com - PT. Toscano Indah Pratama (TIT) yang bergerak di bidang produksi pabrik kelapa sawit kembali cemari lingkungan air sungai Desa Kalola, Kecamatan Bambolomotu, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.

Pencemaran lingkungan itu ditandai dengan berubahnya warna air sungai menjadi hitam dan ribuan ikan mati secara misterius, hal tersebut disinyalir akibat pencemaran limbah perusahaan PT. TIT yang bertempat di Desa Kalola.

“peristiwa ini terjadi, di hari ahad tanggal 17 april 2022,” kata salah seorang warga setempat, inisial IL belum lama ini.

Baca Juga: Viral Video Ayu Tingting Tendang Andika Kangen Band, Ini Videonya!

Baca Juga: Mbok Yem Turun Gunung Ditandu Warga, Lebaran di Kampung

IL menjelaskan, baru-baru ini warga setempat berbondong-bondong menyampaikan aspirasinya kepada pihak PT. TIT. Dan dalam prosesnya pihak perusahaan mengakui adanya limbah yang mengaliri air sungai Desa Kalola sehingga menimbulkan pencemaran yang membahayakan warga.

“PT. TIT mengakui pencemaran itu,” ucap IL yang juga salah satu pengurus Karang Taruna Desa Kalola.

Lanjut, menanggapi pencemaran tersebut, pihak PT. TIT berjanji kepada warga setempat akan menjamin kebutuhan air bersih warga lingkar PT. TIT selama air sungai masih tercemar.

“kemudian PT. TIT juga menjanjikan untuk membuatkan IPAL Domestik untuk mengaliri limbah,” ungkapnya

Selain itu, pihak pemerintah Kabupaten Pasangkayu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Rabu 20 April 2022, telah melakukan peninjauan soal pencemaran air sungai.

“katanya, sampel air itu mau di uji melalui laboratorium,” ujarnya

Sementara itu, melihat history keberadaan pengoperasian PT. TIT di Desa Kalola, pihaknya melihat ke tidak konsistenan pihak perusahaan dan pemerintah Kabupaten Pasangkayu.

“sebab, kami melihat beberapa kesepakatan-kesepakatan yang timbul, sampai hari ini tidak dijalankan oleh pihak perusahaan. Sehingga, tidak heran jika dampak tersebut terus menerus menimpa warga sekitar,” tuturnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X