Setelah didesak, istrinya mengakui terpaksa berselingkuh dengan Satir karena mendapat ancaman. Perselingkuhan itu terjadi selama Saiful menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Belum padam emosinya, Saiful selanjutnya mendapat pengakuan mengejutkan lainnya bahwa istrinya juga pernah disetubuhi Satir. Persetubuhan itu terjadi sekali di pasar hewan di Kecamatan Klakah.
Dendam Saiful terhadap Satir pun tumbuh. Pria 25 tahun itu lalu membeli senjata airsoft gun melalui online seharga Rp 2 juta. Senjata ini kemudian disimpannya. Tujuannya, hendak digunakan jika bertemu dengan Satir.
Namun belum sempat ia melampiaskan dendamnya, Saiful terpaksa harus kembali ke Malaysia. Ia kemudian berpamitan ke keluarga dan istrinya dan berangkat ke negeri Jiran Kamis, 11 Oktober 2018.
Namun takdir berkata lain. Setiba di Pelabuhan Batam ia gagal masuk Malaysia karena terkendala paspor. Ia pun kembali pulang, namun bukan ke rumah istrinya melainkan ke orang tuanya karena malu gagal berangkat.
Kegagalan Saiful pergi ke Malaysia ini kemudian didengar Rohim, temannya asal Madura yang dikenalnya selama di Malaysia. Rohim lantas menelepon dan hendak bermain ke rumah Saiful.
Gayung bersambut, Saiful menantinya. Rohim lantas dijemput di SPBU Klakah oleh Saiful dengan mengendarai motor Yamaha Vega nopol L 3230 OZ. Saat menjemput Rohim ini, Saiful membawa sebilah celurit dan pistol airsoft gun yang disembunyikan di balik bajunya.
Petaka bermula dari sini, saat Saiful memboncengkan Rohim ke rumahnya, motornya disalib oleh Satir. Saat itu Satir mengendarai motor Honda Supra Fit nopol L 2407 BW dan membonceng anaknya yang masih berusia 5 tahun.
Saiful langsung teringat istrinya yang pernah diselingkuhi dan disetubuhi Satir. Tanpa pikir panjang, Saiful langsung mengejar dan menghadang Satir di jalan. Tanpa basa-basi, Saiful langsung menyabetkan celuritnya dan mengenai lengan serta punggung Satir.
Satir yang terjatuh usai terkena bacokan, kemudian berusaha bangkit. Nahas, pria 38 tahun itu kembali disabet celurit Saiful di bagian mulut dan pahanya. Saiful yang kalap selanjutnya mengeluarkan airsoft gun dan menembak Satir hingga tersungkur.
Aksi sadis pada Minggu, 21 Oktober 2018 sekitar pukul 18.30 WIB itu disaksikan langsung oleh anak Satir. Saiful bahkan sempat menarik anak Satir yang sempat coba menghalangi pembantaian ayahnya itu.
Tangisan anak Satir ini kemudian mengundang warga. Sedangkan tubuh Satir yang sekarat kemudian dilarikan ke RSUD Haryoto, Lumajang. Namun nyawa Satir tak tertolong karena luka sabetan celurit dan tembakan airsoft gun.
Saiful sendiri setelah membantai Satir kemudian kabur ke Probolinggo, sedangkan Rohim yang turut bersamanya diturunkan di SPBU Klakah. Selama di Probolinggo, Saiful bersembunyi dan tidur di terminal.
Namun keesokan harinya, Saiful menghubungi Suhedi alias Adi, koleganya dan menceritakan telah menghabisi Satir. Atas saran Adi, ia disarangkan untuk menyerahkan diri dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
Saran Adi ini rupanya didengar oleh Saiful. Ia lantas pulang ke Klakah sore hari dan menyerahkan diri ke kantor polisi setempat bersama senjata yang dipakai menghabisi Satir.