iNSulteng - Pengadaan alat apung bermotor penumpang antar kota dalam satu kota Daerah Kabupaten/Kota yang di duga tidak sesuai dengan spek, terus mendapat sorotan dari sejumlah Permerhati korupsi di Sulteng, pasalnya Pengadaan kapal dengan Anggaran 1,4 Miliar 24 Juta itu tidak sesuai harapan masyarakat.
Saat ini Pengadaan Kapal tersebut telah dalam penanganan penegak hukum dengan memanggil sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan, PPK yang juga Kabid di Perhubungan dari informasi yang di himpun media ini sudah di Panggil pihak berwajib.
Brikut Informasi yang dihimpun iNSulteng.com, Jumat 25 Maret 2022, rincian Body RHF kapal dengan panjang 15 Meter lebar 2 Meter ,Dengan nilai Anggara khusus Body RHF ,680 juta ditambah 2juta dan 15 juta sehingga anggaran untuk keselurhan body mencapai kurang lebih 800 juta.
Baca Juga: Blacklist Perusahaan Pengadaan Kapal Apung di Touna!
Baca Juga: Pengadaan Kapal Rp1,4 M di Touna Bermesin Cina, Diduga Tak Sesuai Spek, Polres Periksa Kabid!
“Hal ini sungguh jauh dari harapan Masyarakat sebab masyarakat mengharapkan kapal tersebut bisa mengangkut barang ke wilayah Ampana dan mengurangi sedikit waktu tempuh,” jelas sumber media ini yang minta namanya tak dipublikasikan.
Sumber mengatakan punya bukti RAP nya pembanding dari kegiatan pengadaan Kapal tersebut.Kita menilai bahwa kapal dengan ukuran seperti spek Rabnya itu sangat tidak sesuai sebab hampir 800 juta itu hanya untuk Body.
“Jadi kami menduga ada tindak pidana Korupsi disini sehingga kami meminta kepada Penegak Hukum Polda Sulteng ataupun Kejati untuk segera menindak lanjuti Dugaan korupsi pengadaan Kapal Apung bermotor penumpang dengan nilai Anggaran 1,4 Miliar 24 Juta dana alokasi khusus (DAK) tahun 2021,” tambahnya.
“Kita juga akan merinci kondisi anggaran mesin Kapal yang sangat jauh dari spek anggaran?, iya satu persatu akan kita ungkap dugaan korupsi pengadaa. Kapal ini, mulai dari penyeraha hingga pemanfaatan kapal tersebut,” tutup sumber. BACA BERITA SEBELUMNYA >>>.***
