Jalur Trans Sulawesi Kawasan Kebun Kopi Sudah Normal

photo author
- Rabu, 19 Mei 2021 | 22:00 WIB
Tampak Askes jalan Trans Sulawesi di Kawasan Kebun Kopi setelah terkena longsor
Tampak Askes jalan Trans Sulawesi di Kawasan Kebun Kopi setelah terkena longsor

iNSulteng - Jalur Trans Sulawesi di kawasan Kebun Kopi yang putus akibat bencana alam tanah longsor, kini sudah kembali normal setelah diperbaiki Pemprov Sulawesi Tengah.

"Rabu sekitar pukul 10.00 Wita, jalan nasional yang menghubungkan Palu dengan berbagai kota di wilayah Sulteng sudah kembali dilewati kendaraan," kata Kepala Bidang Angkutan dan Keselamatan Jalan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Sulteng Sumarno di Palu Rabu.

Baca Juga: Untuk Semua Kader PDIP, Megawati Serukan Kemenangan Tiga Kali Berturut-turut di Pemilu 2024

Ia mengatakan kawasan Kebun Kopi selama ini sering putus, sebab kondisi tanahnya labil dan di sisi kiri dan kanan jalan adalah tebing dan jurang cukup dalam.

Saat curah hujan meningkat, kata dia, jalur yang terbilang sangat ramai dilewati kendaraan angkutan penumpang dan barang tersebut sangat rawan longsor.

Karena itu alat berat selalu disiagakan di sepanjang poros Kebun Kopi untuk dapat digunakan sewaktu ketika terjadi bencana tanah longsor.

Baca Juga: Hipmi Tolitoli Dukung Pemkab Tolitoli Wujudkan 1.000 UMKM, Ini yang Akan Dilakukan

Sejumlah pengendara membenarkan jalur Kebun Kopi yang sempat terputus beberapa jam, kini sudah bisa lagi dilewati kendaraan dari dan ke Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.

"Kami sempat tertahan selama hampir dua jam, sebab material longsor yang menutupi badan jalan cukup besar sehingga membutuhkan waktu untuk membersihkan material dari badan jalan," kata Son, salah seorang sopir angkutan barang.

Hal senada juga diakui oleh Wayan, sopir angkutan rental yang melayani Palu-Parigi. Ia mengatakan dalam kondisi cuaca ekstrem sering kali jalur itu tertutup tanah longsor.

Baca Juga: Nelayan Dikabarkan Hilang di Perairan Buton Utara, 60 Personel Dilibatkan

Jalur Kebun Kopi beberapa tahun lalu telah diperluas sehingga banyak pohon yang ditebang. Saat curah hujan meningkat, terjadi tanah longsor, sebab pepohonan yang selama ini menjadi penahan/pelindung sudah habis dibabat karena kepentingan pelebaran jalan.

Di satu sisi, struktur tanah di kawasan itu labil sehingga mudah longsor saat hujan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Marhum

Tags

Rekomendasi

Terkini

X