iNSulteng - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim saat ini telah memasuki puncak musim hujan.
Diprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021. Olehya itu BMKG mengimbau warga perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem.
"Kami mengimbau masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode Puncak Musim Hujan ini," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring, Minggu 24 Januari 2021.
Baca Juga: Ingat! Subdisi Listrik Gratis Akan Dibatasi, Simak Disini!
Baca Juga: BPUM Rp2,4 Juta Cair Hingga 31 Januari, Segera Akases eform.bri.co.id/bpum
Adapun wilayah yang berada pada Puncak Musim Hujan tersebut, diantaranya sebagian Sumatera bagian Selatan, sebagian besar Jawa, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua. Puncak musim hujan di wilayah tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.
Pada periode musim hujan dan puncak musim hujan ini juga sering terjadi peristiwa cuaca ekstrem dengan curah hujan kategori lebat hingga sangat lebat.
Mengenai peningkatan trend curah hujan ekstrem, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan selain dipicu oleh fenomena atau gangguan skala iklim, juga dikaitkan juga sebagai dampak perubahan iklim.
"Hasil kajian untuk wilayah Jakarta menunjukan bahwa frekwensi kejadian hujan tinggi yang semakin meningkat," jelasnya.
Walaupun dari pengamatan BMKG curah hujan berada pada tingkat sedang, namun masih berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Hal itu tergantung pada daya dukung lingkungan dalam merespon kondisi curah hujan.
BMKG memprediksi potensi hujan ekstrem untuk tiga hari ke depan sejak 24 hingga 27 Januari 2021 dapat terjadi di Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Baca Juga: BPUM Rp2,4 Juta Cair Hingga 31 Januari, Segera Akases eform.bri.co.id/bpum
Hujan ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, serta hujan lebat disertai petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.***
Reporter : Rafiq