iNSulteng - Jalur padat Kota Palu sebagai ibukota Provinsi ke Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah terus jadi perhatian.
Banyaknya debu akibat tambang batu pecah, kerikil banyak berserakan hingga jalur kerap digenangi banjir bikin pengguna jalan mengeluh.
Palu-Donggala sekitar 30 KM atau sekitar 40 menit perjalanan jika tidak macet. Namun jika macet bisa ditempuh 1 hingga 2 jam.
Baca Juga: BAK NEGERI DI ATAS AWAN! Begini Penampakan Jembatan Kaca di Mamuju! Toraja dan Sulteng Kalah Jauh
Baca Juga: INI DIA JEMBATAN KACA TERBESAR DI SULTENG! 300 Km Dari Kota Palu, Jadi Incaran Wisatawan!
Kondisi ini layak dibangun jalan Tol atau jalan bebas hambatan disepanjang Palu Donggala.
Apa lagi saat ini PT Wijaya Karya milik BUMN tengah membangun pelabuhan besar Tol Laut di Kelurahan Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.
Hal ini perlu ada jalan yang memadai menuju Ibu Kota provinsi, ditambah lagi Donggala dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
Donggala dan Parigi adalah wilayah yang akan jadi penyanggah ibu kota negara tahun 2024 mendatang.
Dilansir dari Kemenhub, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut saat ini sedang melaksanakan program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana terhadap infrastuktur pelabuhan-pelabuhan di Teluk Palu,Sulawesi Tengah dimana salah satu pelabuhan dimaksud adalah Pelabuhan Donggala.
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pelabuhan Donggala dimulai dengan dilakukannya Penandatanganan Kontrak Package Civil Works (CW) Sea Port 1: Works for Reconstruction of Donggala Port antara Kementerian Perhubungan dengan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk pada hari ini, Jumat 11 Februari 2022 lalu bertempat di Ruang Sriwijaya Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Penandatanganan Kontrak tersebut dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitation and Reconstruction of Port Facilities in Pantoloan, Donggala and Wani Port, Fandhika Putera Santoso dan General Manager Of Operation Department 4, PT. Wijaya Karya (Persero) tbk, Hernowo Adrianto, dengan disaksikan oleh Plt.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Kepelabuhanan, Direktur PT. Wijaya Karya (Persero) tbk dan para pejabat di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha menyampaikan bahwa penandatanganan kontrak ini merupakan salah satu agenda pemenuhan Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi ini yang menjadi awal proses pekerjaan konstruksi Terminal Donggala.