Baru Dilantik, 25 Anggota DPRD Touna Sudah Didemo Ratusan Mahasiswa!

photo author
- Rabu, 28 Agustus 2024 | 09:40 WIB
Mahasiswa bakar Ban demo di depan Kantor DPRD Touna. Foto; Istimewa
Mahasiswa bakar Ban demo di depan Kantor DPRD Touna. Foto; Istimewa

iNSulteng - Puluhan mahasiswa dari Universitas Untad II (Dua) Tojo una-una melancarkan aksi demonstrasi didepan Pintu Kantor DPRD Touna Senin (26/8/2024) Sekitar Pukul 16:00 wita

Aksi tersebut dipicu ketidakpuasan mahasiswa dari beberapa isu penting ,Termaksud Putusan Mahkama Konstitusi (MK ) dan pengesahaan RUU Pilkada.

Namun Aksi ini menjadi Sorotan Publik ,Sebab bertepatan dihari pelantikan 25 anggota DPRD yang baru saja terpilih.

Baca Juga: Pemkab Donggala Buka Lowongan Penerimaan CPNS dan PPPK Tahun 2024, Berapa Jumlah Kuota?

Pantauan Media di lokasi, Puluhan Masa Aksi mendatangi DPRD tepatnya pada pukul 16:26 Wita Setelah Pelantikan anggota DPRD selesai.dan Aksi ini medapatkan pengamanam Ketat dari aprat

Terlihat Para mahasiswa membawa spanduk-spanduk dengan pesan tertulis "Jangan Sampai Anggota DPRD Baru Berafiliasi dengan Kejahatan," mengekspresikan kekhawatiran mereka terhadap potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh anggota DPRD yang baru.

Orator pertama Wahyu, dalam pidatonya meminta agar DPRD Touna secara aktif mengawal putusan MK dan menolak pengesahan RUU Pilkada yang dianggap bisa merusak sistem demokrasi

"Kami tidak bisa menerima keputusan yang mengabaikan suara rakyat. Kami meminta agar keputusan ini ditinjau kembali oleh DPRD" tegas Wahyu.

Berjalanya aksi protes, mahasiswa juga membakar 1 buah Ban bekas di depan pintu DPRD Touna. Ini dilakukan sebagai simbol penolakan terhadap kebijakan dan isu sosial yang dianggap merugikan masyarakat.

Wahyu juga mengecam anggota DPRD yang baru terpilih, mengingatkan mereka untuk tidak hanya pasif dan menyaksikan perkembangan politik yang dianggap merugikan masyarakat.

"Kami berharap anggota DPRD yang baru tidak hanya diam melihat situasi ini," tambah Wahyu.

Selain itu Koordinator lapangan, Haikal, juga menyampaikan peringatan keras terhadap tindakan represif dan arogan oleh oknum aparat, yang dianggap merugikan hak-hak mahasiswa

"Apakah kami dianggap hewan? Kami sangat kasihan melihat teman-teman kami diluar sana hanya karena menyuarakan hak rakyat Indonesia mendapatkan tindakan represif dari oknum aparat," teriak Haikal dalam orasinya.

Tuntutan mahasiswa meluas ke berbagai isu daerah, seperti jaminan pendidikan, pemerataan sarana dan prasarana, penyediaan anggaran beasiswa, serta jaminan lapangan pekerjaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

2 Mobil Terlibat Tabrakan di Sandada Tojo Una Una

Minggu, 16 Maret 2025 | 17:21 WIB
X