Heboh Rencana Pembangunan Bandara Internasional di Desa Pantolobete Donggala, Ini Respon Warga dan Anggota DPRD!

photo author
- Selasa, 27 Agustus 2024 | 22:02 WIB
Ilustrasi Bandara Internasional di Desa Pantolobete, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang bikin warga setempat terheran-heran. Foto: Istimewa
Ilustrasi Bandara Internasional di Desa Pantolobete, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang bikin warga setempat terheran-heran. Foto: Istimewa

Model sepanduk yang terpasang di Desa Pantolobete. Foto: Istimewa
Model sepanduk yang terpasang di Desa Pantolobete. Foto: Istimewa

Lebih lanjut warga antara percaya dan tidak pecaya rencana tersebut, masalahnya Desa Pantolobete adalah desa yang terletak jauh dari jalan poros apa lagi perkotaan.

“Kalau dibangun betul syukur alhamdulilah masyarakat sangat mendukung dan senang,” ujar mantan Sekertaris Desa (Sekdes) Bukit Indah, Kecamatan Rio Pakava itu.

Agus Susilo warga Desa Bukit Indah yang juga berbatasan dengan Desa Pantolobete merepon baik jika memang itu benar.

“Kalau benar tentu saya akan membeli tanah yang luas di sekitar lokasi,” kata Agus.

Namun dia mempertanyakan tujuan BKNI-RI tersebut membangun Bandara Internasional dan sejumlah fasilitas besar di tengah hutan belantaran dan juga masuk hutan Lindung itu.

“Tujuannya untuk apa, ini Rio Pakava ini kan wilayah hutan dan jauh dari akases termasuk ke ibu kota Kabupaten dan Provinsi,” tanya Agus.

Dia juga mempertanyakan apa mungkin proyek Bandara Internasional itu akan mengalahkan Ibu Kota Nusantara (IKN)?

“IKN saja sekarang belum ada Bandaranya, PT IMIP juga tidak begitu amat perusahaan yang begitu besar,” ujarnya.

Sementara itu Anggota DPRD Donggala I Wayan Kesti juga merespon kabar yang beredar di wilayah daerah pemilihan (dapilnya) itu.

“Saya dengar isu-isu begitu itu, minimal harusnya ada koordinasi dengan Pemerintah Daerah, belum ada saya dengar (koordinasi),” ujar Wayan yang terpilih lagi di Periode 2024-2029 sebagai anggota DPRD Donggala Dapil Rio Pakava, Banawa Selatan, Pinembani.

Dia menjelaskan memang isu yang beredar demikian di tengah masyarakat Kecamatan Rio Pakava.

“Sama dengan PLTA Lalu, gempar sekali di Lariang itu. Pemerintah Daerah sendiri ndak dapat informasi. Bisa saja investor masuk survey, tidak cocok,” tambah Wayan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Daftar Bupati Donggala dari Masa ke Masa!

Selasa, 3 Desember 2024 | 08:15 WIB
X