Forum Pemerhati Tambang Tolak Rencana Blasting PT CPM : Jangan Bunuh Kami dengan Ledakan!

photo author
- Jumat, 1 Desember 2023 | 13:20 WIB
Ilustrasi LEdakan di tambang. Foto: Istimewa
Ilustrasi LEdakan di tambang. Foto: Istimewa

iNSulteng - Beredar kabar mengejutkan dikalangan masyarakat terkait rencana PT Citra Palu Mineral (CPM) akan menggunakan Blasting dalam penambangan di Poboya kota Palu, Sulteng.

Rencana Blasting tersebut kemudian mendapat penolakan keras dari banyak kalangan. Sebab dianggap sangat berbahaya bagai warga masyarakat Kota Palu.

Menanggapi rencana PT CPM tersebut, Irfan salah seorang pemerhati lingkungan Kota Palu mengatakan, bahwa penggunaan Blasting dalam pembukaan lokasi tambang Poboya adalah rencana tidak masuk akal. Hal itu akan membuat masalah besar di kota Palu.

Baca Juga: WOW! Honda HR-V Listrik Meluncur Awal Tahun, Toyota Rush dan Terios Tak Berkutik! Intip Spesifikasi Lengkapnya

Baca Juga: Toyota Fortuner 2024 Meluncur, Honda Pamer Mobil Listrik Mewah Debut Awal Tahun!

“Jangan bunuh kami dengan ledakan. Rencana ini akan memicu kerusakan dan dampak lingkungan yang besar,” tegas Irfan, Jumat, 1 Desember 2023.

Menurut Irfan, teknik peledakan dalam penambangan adalah kegiatan yang mempunyai resiko cukup tinggi.

“Resiko paling tinggi adalah efek ledakan seperti Flying Rock (batu terbang), Ground Vibration (getaran tanah) dan Air Blast (ledakan udara) juga mengakibatkan bahaya bagi pemukiman di sekitar pusat kegiatan peledakan,” terangnya.

Ia mengingatkan akan resiko pada aktivasi secara tidak terduga pada jalur sesar Palu Koro. Ledakan akan berpotensi mendorong getaran yang luas dan akan berdampak pada aktivasi kegempaan.

“Kita harus ingat, jarak lokasi penambangan dengan pemukiman relatif dekat, menjangkau area padat penduduk. Selain itu lanjut dia, lokasi penambangan yang akan menggunakan peledak, berada ketinggian Palu sisi timur, menghujam dataran rendah lokasi pemukiman, meliputi, kampus Untad, hunian tetap Talise dan Tondo, juga penduduk lokal Poboya dan Vatutela,” ujarnya prihatin.

Ia menegaskan, rencana yang tidak masuk akal ini harus ditolak. Kata Irfan, Pemerintah harus mengkaji ulang persetujuan lingkungan: Tidak ada negosiasi yang bisa dilakukan selain mencegah agar rencana penggunaan Blasting dibatalkan.

Amran, Bagian Humas PT CPM dihubungi via pesan Whatsapp +62 811-1669-0** hingga berita ini diturunkan tidak merespon konfirmasi iNSulteng.id.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X