iNSulteng – Kasus dugaan kemtian Brigadir J Anggota Bareskrim yang ditugaskan mengawal Istri Ferdy Sambo masih jadi misteri.
Awlanya diduga ditembak Bharada E saat melecehkan istri Ferdy Sambo, hal ini disampaikan Kapolres Jakarta Selatan Nonaktif AKBP Budhi Herdi.
Namun seiring berjalannya waktu kasus kematian Brigadri J 8 Juli 2022 lalu diduga kuat bukan hanya karena tembak menembak.
Baca Juga: Polwan Pangkat Iptu Jadi DPO Polres Buol
Baca Juga: Resmi, Kapolres Jakarta Selatan Dinonaktifkan dengan Karo Paminal Brigjen Pol Hendra Kurniawan
Baca Juga: FIX, Brigadir J Bukan Ditembak, Ada Bekas Lilitan di Leher dan Ada Sayatan!
Ya, hal ini terkuak beberapa fakta yang menyebutkan Brigadir J diduga dibunuh secara berencana oleh pelaku antara Magelang dan Jakarta.
Pasalnya 8 Juli 2022 lalu korban Brigadir J mengaku mengawal Istri Ferdy Sambo, Nyonya Putri Candrawathi dari Magelang ke Jakarta.
Beberapa pihak menanggapi masalah yang terjadi termasuk untuk mencekal Ferdy Sambo dan Bharada E karena ditakutkan kabur ke laur negri.
“Ferdy Sambo dan Bharada E tahan agar tidak melarikan diri ke luar negri,” demikian tanggapan Pemerhati Hukum, Arief Kasim, dihubungi iNSulteng.com, Kamis 21 2022 dari Palu.
Arief mengatakan pentingnya menahan Ferdy Sambo dan Bharada E karena mereka adalah saksi kunci kejadian kematian Brigadir E.
“Termasuk Putri Candrawathi adalah saksi kunci kematian sebenarnya saudara kita Brigadir J,” jelas Arief.
OTOPSI ULANG DIJADWALKAN
Dilansir dari PMJ News, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut autopsi ulang Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J akan segera dijadwalkan. Hal itu disampaikan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto seusai mengikuti gelar perkara.
