iNSulteng - Keputusan Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan mempolisikan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menuai komentar dari banyak pihak.
Ada yang mendukung dan ada yang mengkritik langkah Luhut.
Dari sisi cinta pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), keputusan Luhut Binsar Pandjaitan justru dinilai merugikan.
Baca Juga: Ancaman Penjara dan Denda Puluhan Miliar Jika Timbun Sembako Jelang Ramadhan, Masih Berani?
Baca Juga: 5 Poin Tentang Ayu Kartika, Staf Khusus Jokowi yang Pernikahanya Menuai Pro dan Kontra
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai keputusan tersebut akan menjadi panggung perlawanan terhadap pemerintah.
Apalagi, dengan ditetapkannya Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik merupakan sesuatu yang kacau.
"Iya ini kacaunya, dan mungkin sekali ini momentum untuk perubahan yang lebih besar karena mahasiswa, LSM, pasti bersatu di belakang Haris dan Fatia," tuturnya, dikutip iNSulteng.com dari YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 21 Maret 2022.
"Demikian juga emak-emak, ada momentum, saya dapat banyak informasi akan ada dukungan 1.000 lawyer segala macam," ucap Rocky Gerung menambahkan.
Menurut Rocky Gerung, apa yang dilakukan Luhut justru tidak mendapatkan keutungan apapun dari kasus tersebut.
Justru hanya akan memperlihatkan kebusukannya jika seandianya kalah dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Menparekraf semangati tim Wonderful Indonesia meski tak naik podium
"Sekali lagi, ini panggung politik yang kalau betul kemarin pepatah Jawanya, kalau Pak Luhut menang nggak nambah apa-apa tapi kalau dia kalah justru yang diperlihatkan kebusukannya," katanya.
Meski pada akhirnya menang, Luhut Binsar tidak akan diingat dalam sisi yang positif.