iNSulteng - Tanaman Nilam masih menjadi jargon sejumlah petani untuk merubah kondisi ekonomi mereka.
Tak tanggung-tanggung, dengan menanam nilam, petani bisa menghasilkan belasan hingga puluhan juta per hektare setiap kali panen.
Disadur melalui Dinpertan.purbalinggakab.go.id, tanaman nilam dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian optimal 10-400 mdpl, curah hujan antara 2500 – 3500 mm/th dan merata sepanjang tahun, suhu 24 – 280C, kelembaban lebih dari 75%, intensitas penyinaran matahari cukup, tanah subur dan gembur kaya akan humus.
Baca Juga: Sail Tidore 2021 dan Peringatan 500 Tahun Magelhaens, Diluncurkan 9 April
Stek diambil dari batang atau cabang yang sudah mengayu dari bagian tengah, berdiameter 0,8-1,0 cm, + 15-23 cm dan paling sedikit 3-5 mata tunas
Siapkan bedengan persemaian, ukuran lebar 1,5 m, tinggi 30 cm dan panjang tergantung kebutuhan, parit selebar 30-40 cm dan dalamnya + 50 cm
Tanah bedengan diolah sampai gembur dicampur pasir dengan perbandingan 2:1 dan selanjutnya diberi pupuk kandang matang
Baca Juga: THR dan Gaji 13 Akan Cair, Cek Jadwalnya di Sini dan Total Sekitar Rp215 Triliun
Buat naungan menghadap ke timur dengan ketinggian 180 cm timur dan 120 cm barat, letakkan daun kelapa atau alang-alang di atas para-para
Stek ditanam posisi miring, bersudut 450 sedalam 10 cm dan jarak tanam 10 x 10 cm
Setelah umur 3-4 minggu bibit sudah siap dipindahkan ke lapangan (2-4 hari)
Baca Juga: THR dan Gaji 13 Akan Cair, Cek Jadwalnya di Sini dan Total Sekitar Rp215 Triliun
PENGOLAHAN LAHAN
Lahan dibersihkan dari jenis rumput-rumputan, kayu-kayuan dan semak belukar.