iNSulteng - Pemerintah memutuskan melanjutkan program Kartu Prakerja pada tahun 2021.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap program tersebut lebih tetap sasaran. Sehingga mampu mencetak wirausahawan.
"Program Kartu Prakerja seharusnya tepat sasaran, sehingga bisa membantu korban PHK dan pekerja yang dirumahkan, khususnya akibat pandemi virus Corona (Covid-19)," ujar LaNyalla, Selasa 28 Desember 2020.
Baca Juga: Tukin PNS Bakal Dinaikan di 2021, LaNyalla: Harus Diukur Dengan Indek Performa!
Program Kartu Prakerja memberikan manfaat senilai Rp 3.555.000 kepada setiap peserta, yang insentifnya dicairkan setelah peserta melakukan pelatihan.
Insentif itu terdiri dari bantuan pelatihan, insentif penuntasan pelatihan selama 4 bulan, dan insentif survei kebekerjaan.
Baca Juga: Warga Desa Bunga Membara, Palang Jalan dan Desak Pihak Kepolisian Lakukan Ini!
"Sebagai salah satu program pemulihan ekonomi dari pandemi Covid, program Kartu Prakerja memiliki banyak keunggulan. Peminatnya pun sangat banyak, sampai puluhan juta calon peserta sehingga keputusan program Kartu Prakerja diperpanjang saya rasa cukup baik," kata LaNyalla.
Mantan Ketum KADIN Jawa Timur ini menyebut program Kartu Prakerja dapat mendorong daya beli masyarakat di tengah pandemi Corona. Menurut LaNyalla, hal tersebut lantaran program Kartu Prakerja memiliki komponen insentif bagi para pesertanya.
Baca Juga: Maudy Ayunda, Masuk Daftar 100 Most Beautiful Faces of 2020 versi TC Candler
"Saya berharap para peserta memanfaatkan kesempatan meningkatkan keterampilan dari program Kartu Prakerja ini. Karena Indonesia masih membutuhkan banyak wirausahawan baru,” ucapnya.
Selain itu, LaNyalla juga berharap, peserta program Kartu Prakerja dapat membangun UMKM-UMKM baru.
"Perkembangan UMKM diharapkan bisa membantu percepatan pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak akibat pandemi Corona," tutur LaNyalla.
Baca Juga: Pemprov Sulteng Tunda Belajar di Sekolah awal 2021
Ketua DPD meyakini para peserta program Kartu Prakerja dapat membangun UMKM yang inovatif. Ini lantaran target peserta program Kartu Prakerja mayoritas adalah pekerja muda.