Nilam, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri yang Buat Petani Jadi Jutawan ditengah Pandemi Covid-19

photo author
- Sabtu, 21 November 2020 | 20:41 WIB
Salah satu kebun Nilam warga Kecamatan Toili Barat (Marhum/iNSulteng.com)
Salah satu kebun Nilam warga Kecamatan Toili Barat (Marhum/iNSulteng.com)

iNSulteng - Kondisi Pandemi Covid-19 memang membuat sitausi semakin runyam. Seperti kondisi ekonomi masyarakat yang semakin lama semakin menurun karena adanya virus yang berasal dari Wuhan Cina ini.

Pemerintah Republik Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya menyalurkan bantuan langsung tunai atau disingkat BLT. Baik untuk pekerja/buruh, pelaku UMKM, tenaga honorer bahkan masyarakat yang terkena PHK karena Covid.

Bantuan yang disalurkan oleh pemerintah cukup beragam, ada yang bentuk uang tunai secara bertahap, sembako, pelatihan dan lain-lain.

Baca Juga: Polda Sulteng Pererat Tali Persaudaraan Antara Polri dan Masyarakat

Walaupun bantuan yang diberikan cukup membantu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Tapi itu bukan menjadi alasan untuk tidak produktif.

Seperti masyarakat di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah khususnya di wilayah Dataran Toili yang saat ini justru lebih aktif disituasi Pandemi Covid-19 saat ini. Walaupun jualan sepi, di PHK dari pekerjaan, namun masyarakat masih dapat dapat memanfaatkan lahan tidur untuk dijadikan lahan perkebunan Nilam dan kencur.

Baca Juga: Lagu Apa yang Dirilis BTS?, Ini Penjelasannya yang Berkaitan dengan Pandemi !

Khusus di Kabupaten Banggai, nilam yang diketahui dapat menghasilkan minyak atsiri ini sangat menjanjikan kesuksesan para petaninya. Betapa tidak, Informasi yang berhasil diperoleh iNSulteng.com, nilam yang telah dipanen dan diolah menjadi minyak (disuling) bisa bernilai hingga Rp600 ribu per Kilogram.

Dalam proses penanaman hingga panen, petani hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 - 6 bulan. Setelah dipanen, daun beserta batangnya terlebih dahulu dijemur hingga mengering.

Baca Juga: 5 Stetmen Pangdam Jaya yang Bikin FPI Gemetar, Nomor 4: Kalau Coba-Coba dengan TNI Mari !!

Setelah itulah, nilam yang telah kering tersebut siap di masak menggunakan penyulingan dengan sistem penguapan untuk dapat memperoleh minyak atsiri.

Di Kabupaten Banggai khususnya di wilayah Dataran Toili, petani rata-rata dapat menghasilkan 6 bahkan 11 Kilogram dalam satu dandang sulingan. Jika dikalkulasi rata-rata 6 Kilogram saja, petani memperoleh hasil Rp3.600.000 per satu kali suling.

Bagaimana jika petani yang miliki tanaman Nilam seluas 1 hektare?

Baca Juga: Keluhan Para Dokter Ditanggapi, Pasien Covid-19 di RSUD Luwuk Tetap Dilayani!

Salah satu petani nilam desa Mekar Sari Kecamatan Toili Barat, Ali Muksin mengatakan tanaman nilam dengan luas 1 hektare bisa menghasilkan 8 hingga 10 sulingan setiap panen jika nilam dengan pertumbuhannya subur. Jika paling rendah petani peroleh 8 sulingan saja dengan rata-rata pendapatan minyak sebanyak 6 kilogram, maka petani bisa meraup keuntungan sebanyak Rp 28.800.000 per panennya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Marhum

Tags

Rekomendasi

Terkini

X