iNSulteng.com – Pinembani sebuah kecamatan yang berada di dataran tinggi masuk wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Sigi.
Guna menjangkau lokasi diperlukan waktu ber jam-jam dengan menggunakan kendaraan roda dua, sementara roda empat hanya kendaraan tertentu saja yang bisa melintas.
Mengingat kontur jalan yang menanjak dan sempit dan juga banyak jurang di sepanjang jalur menuju ke Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala itu.
Tak jarang kendaraan jatuh ke jurang ketika tidak bisa dikendalikan lagi. Hal itu akibat jalan yang menanjak melintasi gunung dan berkabut membuat jarang pandang terbatas.
Salah satu tokoh Pinembani Arman, mengatakan memang jalan rawan laka. Selain rawan lakan bahkan kerap terjadi kecelakaan di jalur tersebut.
“Sering kecelakaan, memang rawan jalan ke Pinembani,” kata Arman Selasa 9 September 2020.
Sebuah mobil pik up pernah jatuh ke dasar jurang sedalam 100 meter. Beruntung tidak ada korban jikwa dalam peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu itu. Kecamatan Pinembani terdiri atas sembilan.
Gempa yang mengguncang Sulteng termasuk Donggala 28 September 2020 lalu membuat sejumlah ruas jalan ke Pinembani mengalami kerusakan yang cukup serius.
Bantuan pun berdatangan dari berbagai lembaga, baik pemerintah maupun swasta, untuk memulihkan kondisi itu.
Salah satunya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang juga berkontribusi dalam aksi tanggap sesaat setelah bencana terjadi serta memberikan bantuan untuk rehabilitasi pasca bencana.
Pemprov DKI Jakarta menganggarkan bantuan sebesar Rp.60 miliar, salah satunya untuk pembangunan jalan ke Pinembani sehingga sebagian titik jalan mulai mulus.
Anies Baswedan, beserta jajaran sempat berkunjung langsung ke kota Palu, Sulawesi Tengah Jumat 14 Mei 2019 lalu.
Kunjungan Anies disambut oleh Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, beserta segenap jajarannya. Kunjungan Anis untuk memastikan pemanfaatan bantuan Pemda DKI Jakarta itu.
