iNSulteng – Hilangnya dr. Faisal menjadi misteri di tengah publik Tolitoli, Sulawesi Tengah dan sekitarnya.
Hilang sejak 6 Mei 2022 lalu, dokter Radiologi ini meninggalkan motor, jaket dan helem di tepi jurang Desa Lingadan, Kecamatan Dakopemean, Tolitoli.
Tak kunjung ditemukan, seorang pengacara Kondang menggelar Saembara dengan hadian Rp100 juta bagi yang nemukan dokter Faisal.
Baca Juga: Ucapkan Kalimat Pendek Ini Kata Syekh Ali Jaber, Allah akan Buatkan Rumah di Surga
Baca Juga: Viral Penumpang Tak Tertib, Melawan dan Lontarkan Kata 'Bacot' di Pesawat Saat Akan Turun!
Lantas siapa pengacara itu?, dia adalah Sabran pengacara yang juga seorang sahabat dokter Faisal. Apa saja syarat ikut Sayembara?, dibawah artikel ini menjelaskan detail syarat ikut sayembara.
Berikut Catatan kecil Sabran, tentang dokter Faizal, dirangkum iNSulteng.com, 14 Mei 2022
Dr. Faizal menghilang di sekitar desa lingadan dan desa Kapas Tolitoli Utara, pada hari juma’at sekitar pukul 23.00 Tanggal 6 mei 2022, sejak kehilangan hingga saat ini jum’at 13 mei 2022 belum ditemukan tanda-tanda keberadaan beliu
Sy pribadi dengan kejadian tersebut merasa sangat terpukul entah siapa yang pukul, merasa sangat kehilangan, depresi tingkat tinggi, dan entah harus memulia dari mana alur pikirnya untuk mengurai secara logika dan akal sehat.
Sy kenal beliau kira-kira sepuluh tahun yang lalu waktu itu orang tua sy sakit dan konsultasi dengan beliau sebatas pasien dengan dokter sejak perkenalan itu sy intens berkomunikasi soal-soal kesehatan, dari situ beliau banyak membantu keluarga sy lewat perantara beliau para keluarga alhamdulilah bisa sembuh, semua keluarga yg sy rekomendasi untuk berobat ke beliau semua beliau gratiskan, mulai keluarga dari kampung sampai yang ada dikota Tolitoli, anak sy jika sakit tidak terhitung berapa kali beliau bantu dan diberikan obat, tahun lalu ketika sy hilang penciuman seperti hilangnya beliau saat ini dan perasaan sy waktu itu seperti mau mati beliau rekomendasikan beberapa obat untuk sy minum alhamdulillah penciuman kembali pulih, terakhir sekitar bulan januari 2022 istri sy bawa berobat kebeliau. Kebaikan beliau kepada sy itu, hingga saat ini terus terngiang-ngiang, sy tidak tau bagaimana lagi membalas kebaikan-kebaikan beliau kepada sy.
Segalah kebaikan beliau terus terngiang-ngiang di pikiran sy, kehilangan beliau itu sangat menganggu kosentrasi sy hingga saat ini, segalah aktifitas tidak bisa focus, serba bingung karena kehilangan beliau tersebut hingga saat ini tidak bisa dinalar oleh akal sehat.
Apa yg sy rasakan tersebut mungkin sebagian besar masyarakat Tolitoli juga merasakannya, sehingga atas peristiwa tersebut membuat sy pribadi cemas, was-was, di penuhi rasa ketakutan jika peristiwa tersebut belum bisa terungkap;
