iNSulteng - Banjir terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara (Sulut) setelah hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah itu sejak Rabu 8 September 2021 sore.
"Pagi ini dari pantauan BPBD dan relawan, semua sungai yang ada permukaan airnya sudah naik bahkan ada yang sudah meluap dan airnya masuk ke permukiman penduduk," sebut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Daanan Mokodompit di Manado, Kamis 9 September 2021.
Baca Juga: Viral Video 'Gancet' di Tiktok, Simak Fakta dan Penjelasannya Berikut Ini
Baca Juga: VIRAL, Tenaga Medis Pakai APD Dikira Pocong, Wanita Ini Histeris!
Khusus di Kecamatan Pinolosian Tengah ada lima desa yang permukimannya terendam air yaitu Desa Mataindo, Mataindo Utara, Torosik, Tobayagan dan Tobayagan Selatan.
"Air yang menggenangi permukiman penduduk setinggi lutut orang dewasa hingga pinggang," katanya.
BPBD kata dia, belum bisa memastikan apakah semua kecamatan terdampak banjir karena jalur transportasi roda dua dan empat tidak bisa melintas.
Baca Juga: Viral Video Gancet di Tiktok, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Menurut Medis
Baca Juga: Viral Pasangan 'Gancet' di TikTok, Kok Bisa? Simak Penjelasan Berikut Ini
Begitupun dengan sambungan telekomunikasi yang belum terhubung sehingga personel BPBD ataupun relawan masih harus menunggu hujan reda dan jalan bisa dilintasi.
"Mungkin pada sebentar sore sudah ada informasi desa-desa mana yang terdampak termasuk tingkat kerusakannya. Kami juga masih mendata permukiman yang terdampak di Pinolosian Tengah," jelasnya.
Selain Pinolisian tengah, banjir juga berdampak di Kecamatan Pinolosian, Pinolosian Timur serta Posigagang.
"Kami berharap pemerintah desa dan masyarakat tidak panik dalam situasi kondisi seperti ini. Harus tetap waspada karena curah hujan tinggi," katanya.
Baca Juga: Cek Rekening, BSU Rp1 Juta Sudah Ditransfer, Batas Sampai Oktober 2021