iNSulteng - Pakar geologi kebencanaan dari Universitas Hasanuddin Prof Dr Eng Ir Adi Maulana, ST, M.Phil mengatakan gempa susulan mempunyai tren semakin lama semakin kecil.
Adi Maulana di Makassar, Minggu mengatakan, gempa susulan atau aftershock adalah gempa yang terjadi setelah gempa utama (gempa yang paling besar) yang untuk kasus di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat bermagnitudo 6,2.
Baca Juga: Seleksi CPNS Dibuka, Bisa Daftar SKCK Online, Ini Syaratnya !
Hal itu dikemukakan Adi menanggapi kekhawatiran dan isu yang menyebut gempa susulan di Sulbar itu akan lebih besar dan berpotensi tsunami.
Menurut dia, jika melihat sejarah gempa di daerah itu, pernah terjadi gempa besar pada 1967 dan 1969 dengan magnitudo 6,9.
"Gempa yang lalu yang 6,2, sehingga diperkirakan masih ada energi gempa yang belum rilis," katanya.
Baca Juga: Ini Daftar 30 Negara Yang Tidak Bisa Masuk Filipina! Salah Satunya Amerika, Indonesia Gimana?
Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tetapi jangan panik. Dia menyarankan masyarakat untuk menghindari gedung-gedung atau bangunan yang sudah runtuh, agar tidak tertimpa pada saat terjadi gempa susulan.
"Selain itu, juga harus menghindari daerah pantai, karena kalau gempa susulan terjadi berfokus di laut, maka bisa terjadi tsunami," katanya, sembari mengingatkan bahwa kalau gempa susulan terjadi, maka akan menyebabkan runtuhan di Selat Makassar, seperti yang terjadi di Palu.
Baca Juga: BLT KPM 200 Ribu Sudah Cair Cek Punya Kamu dan Ini Pesan Kemensos
Selain itu, lanjut Adi, perlu juga dihindari lereng-lereng yang terjal, karena biasanya gempa susulan menyebabkan terjadinya tanah longsor.
Adanya banyak kemungkinan gempa susulan, menurut dia, itu sangat tergantung dari besar magnitudo gempa dan juga kondisi geologi sekitarnya.
Jadi, semakin besar magnitudonya maka aftershock biasanya akan banyak, semakin kompleks kondisi geologinya (jenis batuan dasar, struktur geologi) juga sangat berpengaruh.
Baca Juga: Alhamdulillah! BLT BPJS Ketenagakerjaan Akan Disalurkan Tahun 2021, Kunjungi www.kemnaker.go.id
"Yang jelas, masyarakat Sulbar, utamanya Majene dan Mamuju harus tetap waspada, tetapi tidak perlu panik dan meninggalkan Kota Mamuju," ujarnya.