BEGAL TAK MEMANDANG ORANG KAYA DAN MISKIN
Begal di Kota Medan tak hanya menyasar kalangan orang kaya dan berduit.
Bahkan ojek Bejak Motor juga jadi sasaran begal hingga harus mengalami luka-luka di tubuhnya.
Bahkan sudah melapor ke Polisi tapi tak digubris, sungguh luar biasa Kota Medan.
Apakah Pak Kapolri dan Presiden harus turun tangan menangani hal-hal seperti ini?
PERNYATAAN GUBERNUR SUMUT
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan aksi begal yang belakangan kerap meresahkan masyarakat di wilayah ini harus dilawan bersama.
"Permasalahan begal harus dilakukan secara bersama-sama oleh lintas sektor," ujar Edy Rahmayadi, di Medan, Senin
Menurut Edy, pemangku kebijakan terkait harus melakukan koordinasi bersama untuk memberantas aksi begal yang terjadi di Sumut ini.
"Dibutuhkan pasukan kecil seperti Satuan Satpol PP untuk memberantas begal. Kemudian, akan ditindaklanjuti bertingkat oleh aparat penegak hukum seperti kepolisian dan TNI," kata Edy.
Mantan Pangdam I Bukit Barisan ini menuturkan pihaknya telah menurunkan anggota Satpol-PP yang dilengkapi dengan "double stick" untuk terlibat aktif memberantas aksi begal tersebut.
"Sebagaimana yang sudah saya instruksikan beberapa hari yang lalu, seluruh personel Satpol PP Pemprov Sumut telah kita kerahkan ke beberapa titik di Kota Medan, Binjai dan sekitarnya untuk melaksanakan penindakan langsung dan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok begal dan geng motor dalam rangka mewujudkan ketertiban dan keamanan di masyarakat," ujar Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Kodam I Bukit Barisan membentuk tim khusus untuk memberantas aksi begal yang kerap meresahkan masyarakat Sumut itu.
"Oh iya, kami bentuk tim khusus untuk back up Polri atas permintaan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah)," ujar Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan (Kapendam I/BB) Kolonel Inf Rico J Siagian.