Usai menjadi Kanit SPKT Polresta Manado, Priscilla Atotoy kemudian dimutasikan ke Polda Sulut.
Ia dipindahkan sesuai basicnya yakni di satuan lalu lintas (lantas).
Sejak usia lima tahun Ipda Priscilla Atotoy sudah melihat sosok ayah dengan seragam coklat dan pangkat dibahunya.
Konon, itulah yang menjadi inspirasi bagi gadis dengan nama panggilan Tissy itu untuk menjadi seorang polisi wanita (polwan).
Ia mengaku sejak SMA sudah menyiapkan diri masuk polisi.
"Sejak SMA saya sudah mempersiapkan diri untuk jadi polisi karena ingin seperti papa," ujarnya saat ditemui Teras Gorontalo belum lama ini.
Tapi Priscilla Atotoy tak pernah menyangka kalau dirinya akan lolos sebagai seorang Akpol.
Selama 4 tahun menempuh pendidikan di Kota Semarang, Tissy mengaku mentalnya benar-benar diubah.
"Sebelumnya jarang bangun pagi. Tapi pas masuk Akpol setiap hari harus bangun jam 6 lagi dan latihan," kata dia.
Priscilla Atotoy sangat bersyukur bisa lolos Akpol.
Karena banyak pelajaran yang didapat dan itu mengubah kebiasaan lama.
""Pokoknya mental yang manja-manja hilang semua selama pendidikan," ujar dia.
Perwira satu balok angkatan 49 Batalion Prawira Hiriya ini berharap dengan kembali ke Kota Manado dirinya bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat dalam tugas dan tanggung jawabnya.
"Harapannya sih ingin jadi kapolda suatu saat nanti, tapi biar Tuhan yang tentukan," tegas dia.