iNSulteng – Viral di media sosial (medsos) diduga sejumlah oknum polisi paksa warga untuk vaksinasi.
Video itu beredar di sejumlah grup facebook hingga grup Whatsaap dan menuai pro dan kontra.
Dalam video yang diterima iNSulteng.com, Senin 20 Desember 2021 oknum Polisi tersebut juga iduga mengancam warga untuk tidak tinggal di Indonesia jika tak ikut aturan.
Baca Juga: Warga Serbu Gebyar Vaksinasi Berhadiah Polres Donggala di Desa Tompe
Baca Juga: Henry Subiakto Vs Fadli Zon, dari Kuliah Lagi hingga Sebut Prabowo Pembantu Presiden
Terlihat dalam video, sejumah oknum Polisi mengintrogasi warga yang tolak vaksin itu diduga disebuah toko.
Warga yang diduga pemilik toko itu terlihat duduk di kursi dan menggunakan kaos dalam iintrogasi Polisi.
“Bagai warga yang namanya tercatat sebagai sasaran vaksinasi, terus dia menolak untuk tidak diberikan vaksin, maka jelas disitu aturan mengatakan bahwa semua pengurusan-pengurusan administrasi baik tingkat desa di kecamatan, di kepolisian, itu tidak bisa dilayani ketika dia tidak menunjukan kartu vaksinnya, sampai menunggu kartu vaksin,” jelasnya.
Oknum Polisi tersebut terlihat menggunakan baju lengkap dan masker saat menyampaikan aturan tersebut.
“Bapak punya usaha pak, bapak punya usaha di sini pak, bapak besok lusa KTP atau SIMnya, KTP nya hilang pak bapak datang ke kantor Polisi minta surat keterangan hilang kalau bapak tidak bisa menunjukan kartu vaksinnya. Kami tidak bisa melayani bapak, begitu pak,” paparnya.
“Coba video kita (warga) bicara bahawa kita tidak mau divaksin, bicara supaya ada pertanggung jawaban sama bupati sama Kapolres. Karena kami datang ke sini pak bukan karena punya apa, ini perintahnya presiden, kalau kita bicara aturan pak aturan itu sudah jelas,” tambahnya.
Sementara itu oknum diduga Polisi lain melihat dan mendengarkan pernyataan oknum Polisi lainnya itu.
“Rata-rata orang divaksin banyak orang meninggal,” kata warga yang menolak vaksin tersebut.