Viral! Orang Utan Dipaksa Jadi Budak Seks Oleh Warga Indonesia Sendiri

photo author
- Selasa, 7 September 2021 | 18:14 WIB
Ilustrasi - Pony, seekor orang utan yang dijadikan budak seks di Kalimantan (pixabay/Pixel-mixer)
Ilustrasi - Pony, seekor orang utan yang dijadikan budak seks di Kalimantan (pixabay/Pixel-mixer)

iNSulteng - Entah apa yang ada dipikiran oknum tak bertanggung jawab menjadikan orang utan dipaksa jadi budak seks.

Kejadian itu dialami Pony, seekor orang utan yang kisahnya viral saat ini.

Pony dipaksa menjadi budak seks di sebuah rumah bordil atau rumah pelacuran di Kareng Pangi, Kalimantan Tengah.

Baca Juga: 3 Pasangan Gancet yang Pernah Viral, Salah Satunya Anak Setubuhi Ibunya

Baca Juga: Lagi Viral di Tiktok, Pasangan 'Gancet' Bikin Warga Geram Hingga Bertindak Diluar Batas

Kisahnya diceritakan kembali oleh tim penyelamat Orang Utan BOS Foundation melalui akun Instagram @Indoflashlight.

Diceritakan Pony setiap hari dan diperkosa oleh para pria setiap kali mengunjungi rumah bordil.

Bahkan, mucikari di rumah bordil itu memaksa Pony memakai perhiasan, parfum dan belajar untuk berputar ketika klien mendekat.

Baca Juga: Viral Video Pasangan 'Gancet' di Tiktok, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasannya Secara Medis

Pony yang sudah rapi disemprotkan minyak wangi kemudian diminta berbalik saat pria bejat mendekatinya secara perlahan.

“Pony dicukur setiap hari dan berulang kali diperkosa oleh para pria yang mengunjungi di rumah bordil,” katanya, dikutip iNSulteng.com pada Selasa, 7 September 2021.

“Ia juga dipaksa memakai perhiasan, parfum dan belajar untuk berputar ketika 'klien' mendekat,” tuturnya.

Baca Juga: Mengenal Artis Tiktok di Palu yang Kaya Raya, Candra Dewi Juga Youtuber dan Owner Kedas Beauty1

Baca Juga: MK Izinkan Leasing Sita Barang Tanpa Sidang Pengadilan, Korban Mata Elang Bakal Bertambah?

Dalam unggahan itu, peristiwa yang menimpa Pony terjadi pada 2003 silam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Rekomendasi

Terkini

X