iNSulteng - Jagad maya kembali dihebohkan dengan adanya informasi yang beredar di media sosial Facebook yang menyebutkan Tsunami Aceh 2004 disebabkan oleh bom nuklir bawah laut.
Narasi tersebut diklaim berasal dari fisikawan Prancis serta mengutip pernyataan seseorang bernama Jerry D Gray.
Berikut isi narasinya:
Baca Juga: Hamil Tua, Polisi Tangguhkan Penahanan Pelaku Penipuan Lowongan Kerja
"Menurut Jerry D gray dan fisikawan Prancis. Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004, bukan akibat gempa bumi, melainkan merupakan ledakan bom nuklir bawah laut.
Percaya? Simak yaa. Just information !".
Unggahan di Facebook itu juga menyertakan sebuah video sepanjang satu menit, yang telah ditonton hingga 4.400 kali sampai Kamis 25 Maret 2021.
Namun, benarkah ledakan nuklir bawah laut menjadi pemicu tsunami Aceh 2004?
Baca Juga: BMKG: Waspada Potensi Puting Beliung dan Hujan Hujan Es Pada April Hingga Mei 2021
Penjelasan:
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan tsunami Aceh pada 2004 dipicu oleh gempa tektonik.
Bukan rekayasa senjata nuklir, sebagaimana pembahasan yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Koordinator Bidang Mitigasi dan Gempa Bumi BMKG Daryono, dalam laporan ANTARA, menjelaskan gempa tektonik yang memicu tsunami Aceh 2004 tidak terjadi dengan tiba-tiba. Melainkan, melalui proses gempa pembuka, yakni Gempa Simeulue dengan magnitudo 7,0 pada 2 November 2002.
Sejak itu, serangkaian gempa kecil terus-menerus terjadi. Fenomena tersebut merupakan gempa pendahuluan.
Puncaknya, saat gempa berkekuatan 9,2 terjadi pada 26 Desember 2004 pukul 08.58.53 WIB.