Janda Bolong Tembus Ratusan Juta, Dosen Pertanian Unpad Buka Suara

photo author
- Rabu, 30 September 2020 | 02:00 WIB
Ilustrasi tanaman Janda bolong (Leaf and Paw)
Ilustrasi tanaman Janda bolong (Leaf and Paw)

iNSulteng - Di tengah masa pandemi sekarang ini, aktivitas bercocok tanam khususnya tanaman hias menjadi tren yang sedang diminati banyak orang.

Salah satu jenis tanaman hias yang sedang digandrungi yakni tanaman janda bolong. Bahkan, tanaman hias janda bolong sampai dihargai fantastis tembus ratusan juta rupiah.

Tanaman hias dengan nama latin Monstera Adansoni Variegata ini juga masih diburu oleh kolektor tanaman hias.

 
 

Tanaman Janda Bolong ini digilai banyak orang lantaran tampilan daunnya yang unik, sesuai namanya, daun yang lebar pada janda bolong tampak banyak berlubang atau bolong.

Selain keunikan daunnya yang berlubang, beragam warna janda bolong juga menjadi daya tarik tersendiri.

Baca Juga: Sebuah Musollah Dicoret-coret dan Alqur’an Disobek di Tangerang

Janda Bolong Monstera ini merupakan jenis tanaman merambat atau menjalar, habitatnya di hutan tropis bagian selatan Meksiko sampai Panama.

Kenapa disebut monstera atau Janda Bolong karena ukuran tanaman yang bisa mencapai puluhan meter di alam bebas.

Mungkin bagi orang awam merasa heran, kenapa harga tanaman hias Janda Bolong atau monstera ini bisa melambung tinggi hingga ratusan juta rupiah.

Dikutip dari laman ketik.unpad.ac.id, alasan mahalnya harga Tanaman hias Janda Bolong atau monstera menurut Dosen Fakultas Pertanian Unpad Syariful Mubarok Ada beberapa faktor.

Bentuk tanaman Monstera yang memiliki keindahan pada daunnya yang memiliki lubang. Terutama pada jenis Variegata ini yang memiliki warna unik pada daun yaitu hijau putih, maka tidak heran dapat bernilai jual tinggi.

 
 

Menurut Pria yang bergelut di Departemen Budidaya Tanaman ini menyatakan bahwa harganya yang melambung naik bukan karena teknik budidayanya yang sulit.

Baca Juga: Polisi yang Jaga di KPU/Bawaslu Parimo Diberi Obat Vitamin

"Nilai jual Janda Bolong yang mencapai ratusan juta tersebut merupakan bentuk dari permainan harga semata. Sebenarnya peningkatan atau naiknya harga yang drastis bukan akibat dari sulitnya teknik budidaya yang dilakukan, ini hanya sebatas dari permainan dagang atau harga untuk tanaman hias,” jelas Syariful seperti dikutip laman ketik.unpad.a.c.id.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Selvanti

Tags

Rekomendasi

Terkini

X