“Lagi2 minyak telon.....macam so pusing sy le...,” Wati Ramli Rumambi.
Dilansir dari rotendao.victorynews.id, Salah seorang siswa SMP Negeri 2 Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT, dikeluarkan oleh pihak sekolah akibat diketahui hamil.
Kepala SMP Negeri 2 Lobalain Maritje S Thien yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Minggu (16/10/2022), membenarkan informasi pemberhentian salah seorang siswanya itu.
Menurutnya, surat pemberhentian terhadap Bunga (nama samaran), siswa Kelas IX C yang baru berumur 14 tahun tersebut dilakukan sejak Sabtu (15/10/2022) karena alasan yang bersangkutan sudah dalam kondisi hamil.
Namun, lanjut Maritje, karena masih usia sekolah, sehingga secara aturan dia berhak untuk mendapatkan pendidikan. Jadi pihak sekolah menganjurkan kepada orang tua untuk melanjutkan pendidikan anaknya melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) guna memperoleh ijazah Paket B.
"Kami sudah sarankan kepada orang tua untuk tetap memperhatikan pendidikan anak tersebut melalui PKBM. Kami akan bantu memfasilitasi agar anak tersebut bisa memperoleh ijazah Paket B nantinya," imbuh Maritje.
Ketika ditanya terkait siapa yang diduga menyebabkan kehamilan siswa tersebut, Maritje Thien katakan, pihak sekolah tidak pada kapasitas mencari tahu siapa yang menghamili siswa tersebut. Namun, karena kondisi siswa yang bersangkutan sudah hamil, maka dilakukan pemberhentian.
Baca Juga: Viral Siswi SMP Lakukan Hal Tak Senonoh, Botol Minyak Telon Jadi Sasaran?
Rachel Henuk, salah seorang keluarga dari ibu siswa malang itu yang dikonfirmasi rotendao.victorynews.id menjelaskan, dirinya diutus keluarga untuk mengecek kebenaran informasi ke rumah korban, Minggu (16/10/2022) pagi, ternyata tidak menemui korban.
Menurut Rachel, dirinya hanya menemui ibu korban yang mengatakan bahwa korban dan sang ayah sementara bepergian ke kampung mereka di Desa Oetefu, Kecamatan Rote Barat Daya, Sabtu (15/10/2022).
Sementara keterangan versi lainnya dari adik korban mengatakan bahwa kakak (korban) dan ayahnya pergi ke Kupang sejak kemarin.
"Memang ada informasi yang berbeda antara ibu korban dan adik korban karena yang satu katakan korban dan ayahnya sementara di Oetefu dan yang satu katakan mereka sudah ke Kupang sejak kemarin," ujar Rachel menutup pembicaraan.***