Astagfirullah! Macet Terparah 22 Jam di Jambi, Pasien Sampai Meninggal di Jalan

photo author
- Jumat, 3 Maret 2023 | 07:07 WIB
Kondisi ribuan kendaraan terjebak macet di Jambi  (Muhammad Ulin Nuha)
Kondisi ribuan kendaraan terjebak macet di Jambi (Muhammad Ulin Nuha)


iNSulteng - Ribuan kendaraan terjebak macet parah hingga 22 Jam di jalan lintas Sarolangun- Batanghari, Jambi Rabu, 1 maret 2023.

Kemacetan 22 jam di Jambi ini di sebabkan oleh beberapa truk batu bara yang masih diizinkan melewati jalan nasional.

Kemacetan ini diduga dipicu oleh penumpukan kendaraan truk batu bara di jalan lintas Sarolangun-Batanghari.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Polda Metro Jaya Tetapkan AG Kekasih Mario sebagai Pelaku Penganiayaan David

Imbasnya para warga yang melawati jalan tersebut harus terjebak macet sepanjang 15 km.

Apalagi jalan ini menjadi jalan utama yang di lewati oleh pejalan, karna masuk jalan Nasional yang menjadi jalur penghubung antara Sarolangun dan Batanghari.

Terpantau kemacetan sepanjang 15 kilometer ini terjadi sejak pukul 10.00 WIB, Selasa (28/2) hingga Rabu (1/3) siang.

kemacetan di jambi ini, terjadi di empat jalur. selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi hingga mobil yang membawa ikan terjebak macet 22 jam.

Baca Juga: Azura Luna, Wanita Asal Indonesia yang Jadi Buronan Kasus Penipuan, Korbannya Anak Presiden Amerika Serikat

Tentunya kemacetan ini membuat rugi para sopir sopir truk ekspedisi yang membawa muatan yang harus tepat waktu nyampai ketempat tujuan.

Di kutip Insulteng dari akun Instgram @Viralbanget, imbas dari kemacetan ini, sampai ada pasien yang meninggal dunia di dalam ambulans.

Kemacetan inipun sampai terdengar ke Gubernur Jambi Al haris.

Dia merespon soal kemacetan yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera, di Kabupaten Sarolangun dan Batanghari.

Baca Juga: Kasus Berkelanjutan, Pihak Kepolisian Siap Mengecek dan Periksa HP Milik AG dan 2 Tersangka Lainnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Rekomendasi

Terkini

X