iNSulteng - Polda Jawa Tengah memberikan keterangan perihal grup band Sukatani yang menciptakan lirik lagu yang berjudul "Bayar Bayar Bayar" yang membahas kritik terhadap oknum polisi.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto di Semarang, Jumat, membenarkan tentang keterangan yang dilakukan oleh petugas Direktorat Siber Polda Jawa Tengah terhadap personel band tersebut.
"Kami sempat melakukan keterangan terhadap band Sukatani. Hasil klarifikasi, kami menghargai aktivitas berekspresi dan beranggapan dengan seni," katanya.
Baca Juga: Rekomendasi Objek Wisata di Konawe Utara Sulawesi Tenggara Akhir Pekan!
Baca Juga: Resep Pindang Ikan Kembung Wajib Kamu Ketahui, Rasanya Mak Nyos, Ini Bahan-Bahannya!
Menurut dia, kepolisian tidak meminta band tersebut untuk melakukan keterangan maupun melakukan intimidasi.
Ia menuturkan petugas juga tidak melarang grup musik tersebut menampilkan lagunya saat tampil di atas panggung.
Ia menegaskan Polri terbuka terhadap kritik sebagai bukti kecintaan terhadap lembaga ini.
Kepolisian, lanjut dia, juga mengpenghargaan kritik membangun kepada kepolisian.
"Yang memberi kritik membangun yang sifatnya untuk perbaikan Polri bakal menjadi kawan bapak Kapolri," tambahnya.
Diketahui, band punk asal Purbalingga, Sukatani, mengutarakan permintaan maaf kepada kepolisian dengan video di akun media sosial mereka mengenai lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar".
Dalam unggahan media sosial band tersebut, dua personel band Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti namalain Alectroguy dan Novi Citra Indriyati namalain Twister Angel, mengutarakan permintaan maaf kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Polri atas lirik lagu Bayar Bayar Bayar.
Sebagai informasi, salah satu bagian lirik pada lagu tersebut adalah ‘mau bikin SIM, bayar polisi, ketilang di jalan, bayar polisi’.
"Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan lembaga Polri atas lagu buatan kami dengan titel Bayar Bayar Bayar yang liriknya bayar polisi, yang telah kami nyanyikan hingga menjadi viral. Lagu ini sebenarnya saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan," ucap Alectroguy.
