Benarkah Telepon Tak Dikenal Bisa Hipnotis Orang Hingga Bunuh Diri?, Ada Kejadian di Palu

photo author
- Selasa, 11 Februari 2025 | 16:24 WIB
Ilustrasi bunuh diri (Pixabay)
Ilustrasi bunuh diri (Pixabay)

"Namun, jika dalam hipnoterapi, ketika seseorang memberikan jangkar terhadap satu sugesti tertentu itu bisa bertahan hingga satu minggu, satu bulan, dan terjadi secara berkala," pungkasnya.

Siapa yang mudah terkena hipnotis?

Senada, Psikolog dari Unika Soegijapranata Semarang Christin Wibhowo juga mengatakan bahwasanya seseorang bisa terkena hipnotis melalui suara, salah satunya suara dari panggilan telepon.

"Pada hipnoterapi itu juga menggunakan suara, karena memang semuanya berawal dari pendengaran," ujarnya secara terpisah.

"Jadi, hiponotis dengan menggunakan gelombang suara itu sangat memungkinkan," tambahnya.

Ia mengungkapkan, tidak semua orang bisa terkena hipnotis. Jadi, biasanya orang yang akan dengan mudah terkena hipnotis itu adalah orang-orang yang dengan rela dihipnotis. Mengapa dikatakan dia rela?

Christin menyampaikan karena seseorang tersebut adalah orang yang sedang mengalami emosi yang sangat tinggi. Sehingga akan dengan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

Ia memberikan contoh, misalnya saat kondisi saat sedih, biasanya orang akan dengan mudah terhipnotis.

"Selain itu, seseorang yang sedang senang sekali itu juga bisa terkena hipnotis. Ini dikarenakan, seseorang yang berada pada emosi yang tinggi, baik senang ataupun sedih, maka seseorang tidak bisa berpikir jernih dan kehilangan kontrol," jelasnya.

Tips mencegah terkena hipnotis Christin menyampaikan, ada beberapa cara untuk mencegah terjadi hipnotis, seperti berikut:

Usahakan selalu fokus pada sesuatu dan jangan terlalu sering melamun. Jangan mudah bingung dan jangan mudah kaget ketika mendapatkan telepon dari orang yang tidak dikenal.

Jaga mood atau emosi agar tetap stabil. Jika memiliki masalah, harus segera diselesaikan. Jika menerima telepon dari orang tidak dikenal, herus dicek fakta terlebih dahulu terkait kebenarannya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X