iNSulteng - Pengadaan bibit nilam Rp1,2 miliar di Tojo Una Una (Touna), Sulteng diduga markup.
Pengadaan yang melalui rekanan bernama Ko Lung selaku pemilik CV. GALAXI diduga juga tak sesuai spek.
Menanggapi hal ini Pemerhati Kebijalan Publik Touna, Mohammad Aqsa dalam waktu dekat akan melaporkan kasus itu ke Polda Sulteng.
Baca Juga: Dugaan Kelebihan Anggaran Pengadaan Bibit Nilam di Touna, Pemilik CV. GALAXI Bilang Begini
Baca Juga: Pengadaan Bibit Nilam Rp1,2 Miliar di Dinas Pertanian Touna Diduga Kelebihan Anggaran !
"Kita lagi kumpulkan bukti maka kami akan laporkan ke Polda Sulteng," kata Aqsa, Minggu 2 Januari 2022.
Namun Ko Lung membantah jika pengadaan yang menggunakan CV miliknya tidak sesuai spesifikasi.
"Semua sesuai dokumen sebagaimana di dokumen..dan semua bibit yg keluar dari konawe sudah di sertifikat juga," bantah Ko Lung.
Aqsa mengatakan apa yang disampaikan oleh Ko Lung kontraktor yang berkedudukan di Ampana itu merupakan bantahan asal-asal.
"Yang meka keluarkan itu jurus kepepet," kata Aqsa.
Informasi yang berkembang, bahwa ada dugaan pengadaan bibit nilam ini, hanya diambil dari petani setempat, sedangkan, untuk pengadaan bibit nilam yang memenuhi standar spesifikasi itu ada di Sultra.
Kemudian, atas indikasi temuan ini pihak pemerhati kebijakan publik akan segera melaporkan dugaan pengadaan bibit nilam yang dianggap tidak sesuai spek itu.
Pengadaan bibit nilam tahun anggaran 2021 Rp1,2 miliar pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Una Una (Touna), Sulawesi Tengah diduga kelebihan angggaran.***
