iNSulteng - Aktifitas Tambang Galian C yang ada di Desa Lingadan, Kecamatan Dakopamean, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah jadi sorotan lantaran dikeluhan warga yang ada disekitar dan pengguna Jalan.
Pantauan iNSulteng.com 30 Oktober 2020, jalan tersebut sangat licin, apa lagi di musim penghujan seperti saat ini, jalan sangat berbahaya dilintasi.
Selain itu, lumpur yang di timbulkan dari Aktifitas galian C tersebut sudah sangat merseahkan warga Desa Lingadan dan pengguna jalan, seperti yang diungkapkan Kades Lingadan.
Baca Juga: Gempa 7,0 Turki, Picu Tsunami Kecil di Seferihisal
Baca Juga: Terkuak! Ternyata Ini Penyebab Mahfud MD Gagal Dampingi Jokowi di Pilpres 2019
"Ini jalan kalau sudah turun hujan sudah licin, mana becek dan sudah berapa pengendara motor yang jatuh di situ karna licin, belum lagi sisa tanah liat yang lengket di ban Mobil bertaburan di jalanan,” jelas kades.
Lanjut, kades meminta dinas terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan, Dishub, Satpol PP Kabupaten tolitoli serta diminta turun tangan untuk menertibkan aktifitas yang ada di Desa Lingadan.
Bagaimana tidak, material tanah urugkan yang diangkut, banyak tercecer di jalan Sehingga jalan menjadi licin, terutama saat ini sedang musim penghujan.
“Kita minta kepada Dinas terkait tidak tutup mata melihat keberadaan tanah yang diangkut truk ini tercecer di jalan. Ini berbahaya dan mengancam keselamatan warga yang lewat di jalan ini,” ungkap kades.
Diakui oleh kades, banyak warga yang mengeluh keberadaan tanah yang tercecer di badan ini.
Baca Juga: Seorang Ustaz di Aceh Kena Tikam, Begini Kondisinya
Hal senada juga di ungkap Hasim (45) seorang pegguna jalan yang setiap hari melintas di jalan itu, Iya juga mengeluhkan banyaknya tanah merah dari truk tercecer di badan jalan.
Terlebih jalan ini padat pengguna jalan yang lewat karna jalan ini jalan satu satumya penghubung antara kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Buol.
“Pernah saat hujan deras, sempat ada warga jatuh akibat ban sepeda motornya licin. Untung tidak parah dan hanya luka lecet di lengan dan lutut,” jelas Hasim.